Untuk memastikan semua korban di lokasi kejadian sudah dievakuasi, tim gabungan saat ini masih melakukan penyisiran dan proses evakuasi bus dari jurang Lematang
Palembang (ANTARA) - Tim penyelamat Pos SAR Pagaralam bersama personel Polres, Satpol PP, BPBD, dan Tagana Pagaralam terus berupaya mengevakuasi korban dan Bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) Sriwijaya tujuan Bengkulu-Palembang berpenumpang 37 orang yang mengalami kecelakaan masuk jurang di liku Lematang, Desa Perahu Dipo Kecamatan Dempo Selatan Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Senin (23/12) tengah malam.

"Untuk memastikan semua korban di lokasi kejadian sudah dievakuasi, tim gabungan saat ini masih melakukan penyisiran dan proses evakuasi bus dari jurang Lematang," kata Kepala Kantor Basarnas Palembang, Berty DJ Kowaas di Palembang, Selasa siang.

Berdasarkan informasi timnya yang membantu melakukan evakuasi penumpang bus di lokasi kejadian dalam kecelakaan bus itu, untuk sementara  tercatat 25 korban meninggal dunia dan 12 orang selamat dalam kondisi luka berat.

Korban yang selamat dan meninggal dunia dibawa ke rumah sakit terdekat RSUD Basemah.

Ia menyatakan bagi masyarakat yang memiliki keluarga sebagai penumpang bus yang mengalami kecelakaan itu bisa mengeceknya di RSUD Basemah.

Sementara untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa, pada kondisi musim hujan dan padatnya arus lalu lintas libur akhir tahun, masyarakat yang menggunakan jalur lintas Pagaralam diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama pada lokasi kecelakaan Bus Sriwijaya itu yang kondisinya berliku/berkelok.

Dengan kewaspadaan yang tinggi dan memastikan kondisi kendaraan laik jalan, diharapkan bisa dihindari kecelakaan lalu lintas yang dapat menimbulkan banyak korban jiwa, demikian Berty DJ Kowaas

Baca juga: Sudah 20 tahun beroperasi "bus maut" Sriwijaya Bengkulu-Palembang

Baca juga: Bus Sriwijaya diduga tabrak beton sebelum terjun ke sungai

Baca juga: Tujuh korban meninggal kecelakaan bus pagaralam teridentifikasi

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019