Bendung gerak KBB akan menambah pasokan air baku di Kota Semarang sebesar 1.050 liter per detik
Semarang, Jawa Tengah (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan keberadaan bendung gerak di kanal banjir barat dapat meningkatkan pasokan air baku di Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Karena dapat menahan intrusi air laut dan sebagai penampungan air (long storage), maka juga menambah pasokan air baku di Kota Semarang," ujar Menteri Basuki di Semarang, Jawa Tengah, Minggu.

Baca juga: Tak lama lagi Bendung Gerak KBB Semarang selesai, sudah 92 persen

Menteri PUPR juga mengatakan selain pengendalian banjir, bendung gerak akan menjadi kawasan wisata baru di Semarang.

Pembangunan bendung gerak di kanal banjir barat (KBB) untuk pengendalian banjir Kota Semarang, Jawa Tengah, telah rampung dan beroperasi.

Bendung tersebut berfungsi sebagai penahan intrusi air laut dan menjaga debit air, serta penggelontoran (flushing) sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana PUPR Ruhban Ruzziyatno mengatakan  bendung gerak KBB akan menambah pasokan air baku di Kota Semarang sebesar 1.050 liter per detik.

“Tinggi muka air kanal banjir barat dapat dikontrol, sehingga bisa dimanfaatkan untuk wisata air maupun arena perlombaan seperti perahu naga atau dayung," katanya.

Ditambah lagi, menurut Ruhban, prasarana itu terintegrasi dengan pembangunan air mancur menari di Jembatan Sungai KKB (bridge fountain) yang dibangun Pemerintah Kota Semarang.

Pada saat musim hujan, bendung ini akan berfungsi menahan aliran air sungai yang masuk ke KBB dan pada saat elevasi 2,5 meter, akan dialirkan ke laut.

Sementara saat musim kemarau, bendung sepanjang 155,5 meter tersebut berfungsi sebagai penampungan air atau long storage berkapasitas 700.000 meter kubik.

Bendung KBB yang memiliki empat span pintu tersebut dikerjakan sejak November 2017 oleh kontraktor PT Adhi Karya dan PT Minarta Kerjasama Operasi (KSO), dengan nilai kontrak Rp147,24 miliar.

Bangunan ini juga dilengkapi dengan rumah pompa dan rumah jaga untuk operasional  bendung.

Baca juga: Kenaikan muka air laut ancam pesisir Jakarta, Semarang, dan Demak
Baca juga: Jakarta dan Semarang miliki pendeteksi banjir pesisir

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019