Bandung (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengapresiasi kinerja PT Migas Hulu Jabar atau MUJ karena BUMD yang berdiri sejak tahun 2014 akan kembali memberikan dividen kepada pemegang saham, untuk tahun 2019.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang digelar di Hotel Santika, Kota Bandung, beberapa waktu lalu, BUMD tersebut dilaporkan kembali membukukan catatan positif dengan memberikan laba yang diperkirakan tidak jauh berbeda seperti tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah RUPS yang disampaikan RKAP dan tentang rencana bisnis untuk lima tahun ke depan. Dan alhamdulilah sudah laba dan dividen, ini yang kedua kali. Memberikan dividen cukup besar di atas penyertaan modal yang diberikan Pemprov Jabar," kata Kabiro Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dan Investasi Setda Jabar, Noneng Komara, di Bandung, Selasa.

Baca juga: Migas Hulu Jabar bukukan laba Rp112 miliar pada 2018

MUJ merupakan BUMD yang kepemilikan sahamnya 100 persen dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan didirikan pada tahun 2014, modal dasar yang disetor pemegang saham kepada perseroan senilai Rp35 miliar.

Pada 2018 MUJ dalam menjalankan operasional perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar sebesar 7,85 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp112,3 milliar dan alokasi dividen sekitar Rp37 miliar yang sudah disetorkan pada periode triwulan I-2019.

Laba pada tahun 2019 juga diperkirakan tidak akan jauh berbeda. Adapun setoran dividen kedua dilakukan pada triwulan I tahun 2020.

Baca juga: Ridwan Kamil sebut pemprov bakal tutup salah satu BUMD

Sebagai tanggung jawab sosial perusahaan, MUJ juga melakukan program CSR (Corporate Social Responsibility) sepanjang tahun 2019. Aspek operasional perusahaan telah dilaksanakan dengan mencakup aspek ekonomi, pendidikan, kesehatan dan lingkungan.

CSR yang dijalankan berhubungan erat atas dasar untuk pembangunan berkelanjutan. Muaranya untuk kesejahteraan masyarakat khususnya di Jawa Barat.

Sementara itu, Direktur Utama PT Migas Hulu Jabar, Begin Troys mengatakan capaian perseroan yang didapat tidak lepas dari dukungan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui Biro BUMD dan Investasi, serta Kementerian ESDM, SKK Migas dan Dirjen Migas.

"Sehingga rencana kerja tahun 2019 bisa tercapai dan berkontribusi langsung dengan pemberian dividen kepada pemegang saham yang bermuara pada Pendapatan Asli Daerah atau PAD," kata dia.

Baca juga: Jabar-IFC kerja sama pengembangan infrastruktur dan revitalisasi BUMD

Tanggung jawab sosial perusahaan lanjut Begin, melalui CSR 2019 sudah dijalankan sebagai instruksi dari para pemegang saham.

Dia mengatakan dorongan kuat dari Pemprov Jabar juga sudah dijalankan, agar perseroan bisa menjalankan fungsi Good Corporate Governance (GCG) yakni tata kelola perusahaan yang baik. Sehingga kata Begin, struktur dan mekanisme yang mengatur pengelolaan perusahaan bisa menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang dan berkesinambungan bagi para pemegang saham maupun pemangku kepentingan.

"Ini semua berkat dukungan Gubernur Jabar (Ridwan Kamil), Ibu Karo (Noneng Komara) dan jajaran MUJ bisa menyusun rencana kerja dan sehingga kita bisa menjalankan operasional perusahaan dengan target-target yang disampaikan Bu Karo dengan memperhatikan GCG yang ada," kata Begin.

MUJ merupakan perseroan yang bergerak dalam kegiatan yang berkaitan dengan eksplorasi, eksploitasi, dan jasa penunjang usaha bidang energi.

Bisnis yang dijalankan saat ini adalah Participating Interest (PI) pada Wilayah Kerja Offshore North West Java (ONWJ), penyertaan modal/investasi pada lapangan-lapangan produksi dan kegiatan usaha penunjang energi berupa pembangunan infrastruktur energi, usaha ketenagalistrikan, dan konsultan PI.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019