Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Peduli Penyelenggaraan PEMILU (MPPP) memberikan santunan tali asih bagi keluarga dari petugas Ad-Hoc yang menjadi korban saat Pemilu 2019 lalu.

"Pada hari ini akhirnya kami berkesempatan menyalurkan bantuan walaupun tentu kita ingin nya jauh lebih banyak dari apa yang bisa dilakukan, dari para donatur sebetulnya sudah lama menggalangnya, untuk membantu adik-adik kita ini, mudah-mudahan di sekolah nanti mendapatkan kelengkapan sekolah, kata Ketua MPPP Imam Prasodjo di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Johan Budi: Wacana pemilu proporsional tertutup perlu kajian
Baca juga: Rencana pemilu proporsional tertutup, Wapres: Perlu kajian mendalam


Donasi tersebut kata dia berbentuk uang tunai yang dikirimkan ke rekening keluarga petugas pemilu yang terdampak, dengan besaran Rp4.830.000 per keluarga korban.

"Mohon jangan dilihat dari jumlahnya, untuk menambah beli buku anak-anak yang sudah menjadi yatim mudah-mudahan nanti bisa menjadi generasi muda terbaik yang nanti menggantikan semangat diri dari ayah ibunya yang sudah berjuang untuk membangun demokrasi," katanya.

Jumlah yang mendapat bantuan tali asih yakni keluarga petugas KPU berjumlah 251 orang, Bawaslu 30 orang, dan Polri 19 orang. Bantuan ini diberikan dengan memprioritaskan mereka yang memiliki putra-putri berusia sekolah di bawah 12 tahun.

Masyarakat Peduli Penyelenggaraan PEMILU (MPPP) terbentuk 24 April 2019. Wadah ini merupakan gerakan kemanusiaan yang berawal dari inisiatif beberapa anggota masyarakat peduli penyelenggaraan Pemilu dan diinisiasi oleh Prof Sri Adiningsih dan dikeutuai oleh sosiolog Imam Prasodjo.

Tujuan berdirinya wadah ini dimaksudkan untuk membantu para petugas Pemilu, baik petugas KPU, Bawaslu, maupun Kepolisian, yang wafat dan sakit saat bertugas.

Sejak awal menjalankan kegiatan kemanusiaan ini, MPPP berkoordinasi dengan KPU, Bawaslu, Polri, Badan lnformasi Geospasial, BRI, Bank Mandiri, APINDO, Filantropi Indonesia, Forum CSR, Price Waterhouse Coopers, dan institusi lainnya.

Tujuannya adalah untuk menggalang bantuan dana dari berbagai kalangan yang simpati terhadap para patugas yang terdampak saat bertugas dan menyalurkannya kepada mereka secara transparan dan bertanggungjawab.

Pada hari Kamis 16 Januari 2020, bantuan tali asih secara simbolis diserahkan kepada perwakilan ahli waris di Kantor KPU RI, Jakarta.

Untuk selanjutnya, MPPP berniat melanjutkan kegiatan kepedulian lain dengan melakukan berbagai program seperti diskusi dan edukasi untuk meningkatkan literasi di kalangan masyarakat agar kualitas penyelenggaraan Pemilu di Indonesia semakin meningkat.


Baca juga: Pengamat sebut PDIP ingin mengambil hak institusi tentukan caleg
Baca juga: Akademisi: Indonesia perlu coba pemilu sistem distrik
Baca juga: Pengamat: Jangan kembali ke sistem pemilu yang buruk


Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2020