anggur tropika yang ada di Indonesia harus bisa dikembangkan, karena sekarang ini kan banyak impor anggur
Bantul (ANTARA) - Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Kementerian Pertanian Hardiyanto menyebutkan saat ini ada sekitar 55 varietas jenis tanaman anggur yang dikembangkan Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Kementan.

"Kami khususnya dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura ini memang diminta oleh Pak Menteri Pertanian untuk mengembangkan hortikultura di beberapa provinsi di Indonesia. Kami pun juga ini punya satu balai penelitian namanya Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Subtropika yang salah satunya menangani masalah anggur, dan kami punya hampir 55 jenis anggur," katanya di Bantul, Yogyakarta, Kamis.usai menyerahkan sertifikat Tanda Daftar Varietas Lokal tanaman anggur kepada Pemkab Bantul.

Baca juga: Penamaan anggur Jan Ethes hanya kebetulan, Mentan sebut suka nama itu

Menurut dia, dari puluhan jenis anggur nasional tersebut, sudah ada sekitar 10 sampai 11 varietas yang dilepas, bahkan sekitar dua hingga tiga minggu yang lalu, salah satu varietas anggur nasional diluncurkan Menteri Pertanian untuk kemudian disampaikan ke Presiden.

"Maka dari situlah kita juga diminta untuk mengembangkan anggur nasional, anggur tropika yang ada di Indonesia harus bisa dikembangkan, karena sekarang ini kan banyak impor anggur, masa kita ndak bisa (mengembangkan)," katanya.

Dia mengatakan salah satu tujuan mengunjungi Bantul kali ini juga untuk melihat sampai sejauh mana kegiatan Kampung Anggur yang ada di Bantul, kemudian inovasi maupun teknologi apa yang bisa disinergikan antara kelompok tani dengan stakeholder pertanian.

Baca juga: Cucu Presiden Jan Ethes dijadikan nama varietas anggur baru

Apalagi, kata dia, Kementan juga memiliki banyak peneliti juga dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Yogyakarta, yang akan mengawal anggur lokal Bantul supaya bisa berkembang lebih bagus lagi dan menjadi inisiasi atau preferensi untuk dikembangkan di wilayah lain.

"Dan ini salah satu kegiatan 'family farming', jadi bagaimana keluarga masyarakat itu bisa bisa punya aktivitas untuk menanam, mendapatkan hasilnya dan tambahan income, ini yang memang diarahkan Pak Menteri supaya mereka bisa meningkat kesejahteraan, mengurangi kemiskinan," katanya.

Baca juga: Undiksha teliti anggur lokal jadi "wine" nol persen alkohol

Hardiyanto mengatakan untuk sementara ini varietas anggur nasional sudah dikembangkan di beberapa daerah seperti Jawa Timur dan Bali, kemudian sebagian di Palu dan Yogyakarta, meski hanya spot-spot sehingga ke depan harus terus dikuatkan lagi dan direvitalisasi lagi.

"Pengembangan anggur nasional supaya ke depan tidak tergantung impor, tapi substitusi impor, kita punya beberapa jenis yang bahkan tanpa biji. Jadi mudah-mudahan dengan kita berkunjung dan memberikan bibit anggur ke Bantul ini bisa dicoba masyarakat sebagai alternatif ke depan," katanya.

Baca juga: Jangan buang biji anggur, ternyata banyak manfaatnya

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020