...guru adalah pelita dalam kegelapan bagi murid-muridnya, namun tak jarang guru masih dalam kondisi prasejahtera.
Surabaya (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur memberikan bantuan kepada guru prasejahtera yang ada di Bojonegoro dan Jombang melalui program Sahabat Guru Indonesia.

Kepala Program ACT Jawa Timur, Dipo Hadi di Surabaya, Minggu mengatakan guru adalah pelita dalam kegelapan bagi murid-muridnya, namun tak jarang guru masih dalam kondisi prasejahtera.

"Program Sahabat Guru Indonesia hadir untuk membantu guru-guru yang dengan tulus ikhlas memberikan pendidikan untuk murid-muridnya," katanya.

Ia menjelaskan, Program Sahabat Guru Indonesia  (SGI) menyapa MTs Muhammadiyah 5 Al Fajar, Kapas.
Baca juga: Guru disabilitas di Sumenep mendapat bantuan ACT-MRI

"Sekolah ini menjadi tempat belajar bagi 40 siswa-siswi dari Alor, Nusa Tenggara Barat," katanya.

Ia mengatakan, dengan bantuan itu siswa-siswi ini mendapatkan kesempatan belajar yang lebih baik di sekolah ini.

"Di sekolah ini masih terdapat guru prasejahtera. Guru-guru honorer disini masih berpenghasilan rendah sehingga hadirnya program SGI ini dapat membantu guru-guru untuk mengoptimalkan proses pembelajaran karena kebutuhan dasarnya telah terpenuhi," ujarnya.

Salah satu guru di MTs Muhammadiyah 5 Al Fajar, Siti Munawaroh, yang sudah 9 tahun mengabdi di sekolah tersebut.
Baca juga: ACT Jatim konser amal jalanan untuk korban banjir Jabodetabek-Banten

"Saya mulai dari mengajar ekstrakurikuler Hizbul Wathan, kemudian menjalani beberapa mata pelajaran seperti aqidah akhlak dan akhirnya mengajar bahasa jawa," katanya.

Dirinya mengucapkan banyak terima kasih kepada ACT, yang sudah peduli kepada guru-guru di tempat kami.

"Semoga bantuan kepada guru-guru menjadi berkah," tambah Munawaroh.

Selain di Bojonegoro, ACT Jawa Timur juga menyalurkan bantuan SGI ke guru di MTs Darul Ulum, Tembelang, Jombang.
Baca juga: ACT-MRI Jawa Timur salurkan bantuan pangan korban banjir Gresik

Sholahudin, guru di MTs Darul Ulum adalah tulang punggung bagi keluarganya, pengahasilan dari mengajar belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Setelah mengajar beliau membantu orang tuanya menggarap sawah.

Di saat sulit, dirinya sampai harus menjaga sawah hingga tengah malam untuk menjaga dari serangan hama tikus. Atas perjuangan tersebut ACT Jawa Timur mengapresiasi dengan memberikan bantuan program SGI.

"Bantuan ini sangat membantu saya untuk mengoptimalkan pembelajaran untuk mendidik generasi rahmatan lilalamin," katanya.
Baca juga: ACT Jatim gandeng komunitas galang bantuan korban banjir Jabodetabek

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020