Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sulawesi Selatan menyebutkan bencana alam tanah longsor kembali terjadi di Dusun Dama, Lembang Burasia, Kecamatan Bintuang, Kabupaten Tana Toraja akibat hujan deras selama beberapa jam mengakibatkan pergeseran tanah hingga materialnya menutup akses jalan utama di daerah setempat.

"Dari laporan yang masuk terjadi longsor di sana pada Selasa, 28 Januari pukul 22.00 WITA. Upaya dilakukan berkoordinasi dengan Pemerintah setempat dan mendata kejadian," sebut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel, Andi Baliraja saat dikonfimasi, Rabu malam.

Selain itu, telah disampaikan bagi warga sementara ini menggunakan jalur alternatif mengingat material tanah masih menutupi akses jalan setempat.

Baca juga: TNI-Polri bersama warga bersihkan material longsor di Toraja

Dari kronologi kejadian itu, dipicu hujan deras yang mengguyur daerah Bittuang dan sekitarnya selama beberapa jam mengakibatkan tanah yang labil di daerah itu longsor. Dampaknya, jalan antar Lembang (Desa) Burasia dengan Dusun Dama dan Kulaya terputus total.

Untuk jumlah penduduk yang mendiami pada dusun Dama dan Kulaya dari data diketahui berjumlah 88 Kepala Keluarga. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

Tanah yang longsor tersebut sepanjang sekitar 20 meter dan tinggi sekitar 50 meter yang membawa material tanah sejauh sekitar 300 meter mengakibatkan akses jalan tidak bisa dilalui

Humas Polres Tanah Toraja, Aiptu Erwin melalui siaran persnya  menyebutkan, musibah tanah longsor itu membuat jalan raya terputus yang menghubungkan daerah tersebut.

Baca juga: KLHK ajukan bioteknologi untuk mitigasi tanah longsor

Warga masyarakat yang hendak menuju kantor Lembang Burasia harus melalui jalan alternatif melewati jalan Lembang Kandua' menuju jalan Poros Makale-Bittuang dan kembali memutar ke Lembang Burasia dengan jarak tempuh cukup jauh.

Atas terjadinya bencana longsor, Pemerintah Lembang Burasia telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Tana Toraja bersama dengan Babinsa, Babinkamtibmas mendatangi lokasi tanah longsor untuk melakukan tindakan.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun material tanah longsor yang bergeser sejauh 300 meter membuat tanaman kopi dan kakao milik Soma Ambe Padalan sebanyak 200 pohon tertimbun tanah" sebutnya.

Lokasi terjadinya tanah longsor itu diketahui memilik struktur tanah yang labil serta berada pada tebing atau jurang yang cukup terjal. Kemungkinan besar jalur jalan raya yang ditimpa tanah longsor tidak bisa dilalui, dan akses jalan warga dialihkan ke lokasi lahan dengan kondisi jalan yang lebih baik.

Baca juga: Hujan deras sebabkan longsor di kota Batu
Baca juga: Banjir dan longsor merusak jalan dan bendungan di Padang Pariaman

 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020