Washington (ANTARA News) - Harga minyak mentah tenggelam di bawah 40 dolar untuk pertama kalinya dalam empat tahun, Rabu, kendatipun OPEC telah bertekad untuk memangkas produksinya, seiring dengan munculnya sinyal malaise ekonomi global. Dalam kaitan ini, IMF telah mendesak diambilnya lebih banyak langkah stimulus untuk menghadapi suramnya perekonomian. Harga minyak sempat jatuh ke posisi 39,88 dolar per barel di bursa New York Mercantile Exchange (NYMEX), level terendah sejak Juli 2004, sebelum ditutup turun 3,54 doilar paa 40,06 dolar per barel. Jatuhnya harga minyak berlangsung saat pasar dikejutkan dengan keputusan para menteri OPEC, Rabu, yang memangkas produksi sebanyak 2,2 juta barel per hari, dalam upaya membalikkan terus merosotnya harga minyak, setelah mencapai rekor tinggi 147 dolar pada Juli lalu.    "Ekonomi dunia semakin memburuk, itu berarti rendahnya konsumsi minyak," kata James Williams dari WTRG Economics, seperti dilaporkan AFP.    Dalam upaya mendongkrak harga minyak, para menteri Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sepakat dalam pembicaraan mereka di Aljazair untuk memangkas produksi sebanyak 2,2 juta barel per hari. Pemotongan produksi ini merupakan yang terbesar yang pernah dilakukan OPEC hingga sejauh ini. Produser bukan anggota OPEC, seperti Rusia dan Azerbaijan, juga menyatakan mereka akan mengurangi produksi.    Dana Moneter Internasional (IMF) mendesak diambilnya langkah untuk membantu memerangi resesi global. "Pesan utama kami ialah langkah kebijakan tambahan yang kuat diperlukan untuk menghindari kemerosotan ekonomi global," kata Deputi Direktur Pelaksana IMF, John Lipsky, di New York. Di Jerman, Kanselir Angela Merkel, mendapat tekanan menyusul peringatan para pejabat bahwa perekonomian terbesar Eropa itu kemungkinan akan mengalami penyusutan sebesar tiga persen pada tahun depan. Bila ini betul terjadi, maka penyusutan ini merupakan resesi terburuk dalam sejarah pasca-perang Jerman. (*)  

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008