Palangka Raya (ANTARA) - Kapolresta Palangka Raya Kombes Polisi Dwi Tunggal Jaladri mengatakan pihaknya menanggung biaya perawatan bayi yang ditemukan di semak.

"Memang untuk biaya perawatan bayi berjenis kelamin laki-laki yang ditemukan di semak-semak Jalan R.T.A. Milono KM 4,5 itu, sementara ini tanggungan Polresta Palangka Raya," kata Jaladri di Palangka Raya, Minggu.

Bayi laki-laki yang belum memiliki nama tersebut sampai sekarang ini dalam kondisi sehat. Perawat di Rumah Sakit Bhayangkara terus merawatnya intensif agar bayi malang tersebut makin sehat.

Polresta Palangka Raya juga tetap memantau perkembangan bayi tersebut.

Baca juga: Bayi malang dalam tas ditemukan tewas di Kalimalang Bekasi

Setiap hari laporan disampaikan dan berkoordinasi dengan perawatan terkait dengan kondisi bayi.

Perwira Polri berpangkat melati tiga itu menuturkan bahwa pihaknya juga masih mencari orang tua maupun pelaku pembuang bayi malang tersebut.

Namun, aparat yang berwajib belum bisa mendapatkan informasi mengenai keberadaan orang tua atau si pembuang bayi laki-laki yang lahir dengan kondisi sempurna itu.

Sejumlah saksi sudah diminta keterangan terkait dengan temuan bayi itu.

Penyelidikan juga terus dilakukan dengan harapan kasus ini segera terungkap.

Baca juga: Bayi ditemukan tewas di pinggiran Kalimalang Bekasi

Baca juga: Mayat bayi terbungkus kain kafan ditemukan di Lenteng Agung


"Apabila nantinya si pembuang bayi atau orang tuanya sudah kami temukan, tentunya 'kan kami kabari kepada sejumlah awak media," katanya.

Saat ini kabarnya banyak warga di Kalimantan Tengah yang ingin mengadopsi bayi berparas tampan tersebut. Mereka hanya sebatas bertanya dan berkeinginan atau belum mendaftarkan diri ke Dinas Sosial Kota Palangka Raya yang biasanya menangani pengadopsian bayi yang ditemukan warga.

Terkait dengan masalah ini, Polresta Palangka Raya dan Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah terus berkoordinasi.

"Saya ditanya apakah ada dari kalangan TNI/Polri atau ASN yang ingin mengadopsi bayi tersebut, sampai saat ini tidak ada. Akan tetapi, yang ingin mengadopsi bayi itu memang banyak hanya pekerjaannya saya tidak tahu," kata Jaladri.

Baca juga: Mayat bayi ditemukan mengapung di Sungai Babura Medan

Pewarta: Kasriadi/Adi Wibowo
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020