Jakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Nana Sudjana menegaskan tidak ada api dalam peristiwa kepulan asap yang melanda Gedung DPR RI, Senin.

Namun yang terjadi adalah sistem aerosol yang mengalami kerusakan (error system) sehingga secara tiba-tiba mengeluarkan asap dan terkesan telah terjadi kebakaran di Gedung Nusantara III DPR RI tersebut.

"Jadi tidak ada api, saya ulangi tidak ada kebakaran, yang ada seperti tadi disampaikan, error system. Sistem kebakaran yang digunakan di DPR RI pada lantai dua, itu ada sekitar sepuluh aerosol, ada kemungkinan ini error," kata Kapolda sewaktu konferensi pers usai melakukan penyisiran asap di Kompleks Parlemen RI, Senayan Jakarta, Senin.

Baca juga: 5 mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke di DPR RI
Baca juga: Asap mengepul di Gedung Nusantara III DPR RI
Sejumlah karyawan berada di luar gedung saat terjadi kepulan asap putih di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/2/2020). Asap diduga berasal dari lantai dua dan penyebabnya masih dalam penyelidikan petugas. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Nana mengatakan bahwa sistem tersebut seharusnya bekerja saat adanya panas atau api. Namun karena rusak, sistem itu sangat sensitif pada panas ruangan.

"Mungkin dalam ruangan itu ada semacam panas sehingga kemudian sistem tersebut langsung bekerja. Karena memang sangat sensitif," kata Kapolda.

Nana menyampaikan bahwa Tim Kepolisian dari Kepolisian Resort Metro Jakarta Pusat maupun Kepolisian Daerah akan terus mengolah tempat kejadian perkara (TKP) untuk memastikan penyebab dari sistem yang rusak tersebut.
Baca juga: Saksi kebakaran DPR: Asap muncul dari lantai 9
Baca juga: Damkar tambah 6 mobil pemadam atasi kebakaran di DPR RI

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020