Rokan Hilir (ANTARA) - Bupati Rokan Hilir, Riau Suyatno mengajak masyarakat setempat untuk terus menjaga kelestarian permainan gasing tradisional yang ada di daerah berjuluk "Seribu Kubah".

"Saya melihat permainan tradisional dalam bentuk gasing ini sangat luar biasa, dari beberapa kecamatan juga ada pemainnya. Artinya gasing ini banyak peminatnya. Jadi saya harap kelestarian gasing yang ada di daerah kita ini terus dipertahankan," kata Suyatno di Rokan Hilir, Senin.

Baca juga: TNI ajak anak-anak perbatasan pertahankan permainan tradisional

Dalam satu bulan ini sedang dilaksanakan Turnamen terbuka Gasing Bupati Cup I yang berlangsung di Kepenghuluan Labuhan Tangga Kecil, Kecamatan Bangko.

Bupati Suyatno mengatakan masyarakat sangat antusias menyaksikan dan mengikuti turnamen gasing tersebut.

"Para pemain pun tadi saya melihat ini memang jago-jago ya, hebat sekali. Saya juga coba tadi tak bisa-bisa, tapi ini perlu latihan," sambung dia.

Bupati juga menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Rokan Hilir yang telah peduli dengan kelestarian permainan gasing tradisional ini.

"Sejak dari zaman dululah gasing ini sudah dikenal oleh orangtua kita sampai malam hari ini terus kita lestarikan. Kalau perlu lomba gasing ini bergiliran tiap tahun diadakan per kecamatan," kata Suyatno.

Baca juga: Festival Gasing Siak dimeriahkan tim dari Singapura

Sementara Ketua Komunitas Gasing Kabupaten Rokan Hilir, Masrul Gusti mengatakan komunitas gasing merupakan suatu sarana interaksi sosial masyarakat khususnya masyarakat pecinta gasing.

Melalui interaksi tersebut, maka berkembanglah suatu ide-ide untuk melestarikan dan mengembangkan permainan gasing tersebut.

"Sebagai langkah awal kreatifitas komunitas itu, kami telah melakukan Open Turnamen Gasing Bupati Cup I di Rokan Hilir. Kemudian kami mencoba menciptakan piala yang bersumber dari bahan daerah dengan memberdayakan masyarakat lokal sebagai pengrajin daripada piala tersebut," kata Masrul Gusti, didampingi Ketua Panitia Penyelenggara Rudi Hartono.

Masrul menyebutkan, Open Turnamen Gasing Bupati Cup I tahun 2020 ini diikuti sebanyak 57 peserta yang berlangsung selama lebih kurang satu bulan.

"Ini cukup spektakuler sekali, belum pernah jumlah peserta yang mengikuti turnamen gasing sampai jumlah tersebut," katanya pula.

Gasing sebenarnya banyak dimainkan di penjuru Nusantara dengan ciri khas masing-masing. Beberapa waktu lalu kejuaraan gasing di Kabupaten Siak juga diikuti dua perwakilan dari negara ASEAN. Hal ini tentu saja semakin menjadikan gasing semakin diminati di tengah beragam permainan modern lainnya.

Baca juga: Lomba gasing dan sumpit meriahkan Festival Danau Sentarum
Baca juga: Wisman antusias saksikan permainan gasing tradisional

 

Pewarta: Dedi Dahmudi
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020