Jakarta (ANTARA) - Lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyantuni pihak keluarga  Pramuka SMP Negeri 1 Turi, Yogyakarta, korban hanyut di Sungai Sempor.

"Sebagai bentuk kepedulian yang mendalam, ACT juga telah memberikan santunan kepada seluruh keluarga korban," kata Kepala Cabang ACT Daerah Istimewa Yogyakarta Bagus Suryanto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.

Baca juga: Sultan HB X yakin Kepsek SMPN 1 Turi bakal terkena sanksi

Dia mengatakan ACT DIY sedang melakukan pendataan keluarga korban. Saat ini, sudah Rp23 juta disalurkan kepada keluarga korban.

Dia mengatakan dari ketiga keluarga korban yang pada Senin diberi santunan rata-rata adalah keluarga kurang mampu.

Bagus mencontohkan Ibu Ntus yaitu orang tua Azizah yang menjadi korban musibah selama ini tinggal hanya bersama ibu dan neneknya.

Ntus, kata dia, bekerja sebagai buruh pabrik garmen untuk menghidupi anak tunggalnya dan neneknya. Sedangkan, suaminya sudah enam tahun pergi tidak ada kabar.

ACT, kata dia, juga memberi santunan uang tunai, sembako dan penganugerahan gelar kepada Pak Kodir sebagai salah satu penyelamat anak-anak tersebut.

Diberitakan, dari total 249 siswa SMPN 1 Turi yang terbawa arus saat kegiatan susur Sungai Sempor, telah terkonfirmasi pada Minggu (23/2) bahwa sebanyak 239 dinyatakan selamat dan 10 siswa dinyatakan meninggal dunia.

Bagus mengatakan ACT juga membantu pencarian korban melalui Tim Disaster Emergency Response (DER) - ACT DI Yogyakarta. Seluruh korban hilang kini sudah ditemukan.

Baca juga: Bupati Sleman hormati proses hukum terkait insiden kecelakaan sungai
Baca juga: Seluruh korban kecelakaan sungai SMPN 1 Turi sudah ditemukan

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020