Jakarta (ANTARA) - Pemerintah melakukan surveilans aktif di Provinsi Bali menyusul warta mengenai seorang warga negara Jepang dinyatakan terserang COVID-19 setelah pulang dari Bali.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto di Jakarta, Senin, menyatakan bahwa petugas Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan Bali langsung melakukan penelusuran epidemiologi setelah menerima informasi mengenai kasus tersebut.

"Apa yang kita lakukan setelah mereka pergi, kita melakukan epidemiologi aktif, di sana kita melakukan surveilans aktif oleh Dinas Kesehatan," kata Yurianto.

Menurut dia, upaya itu mencakup penelusuran riwayat perjalanan warga Jepang yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona baru dan memantau kondisi kesehatan orang-orang yang berinteraksi dengan turis Jepang tersebut di Bali.

Seorang warga Jepang dinyatakan positif terserang COVID-19 sepulang dari Bali.

Pria Jepang itu dilaporkan menderita flu sebelum 12 Februari 2020. Setelah kondisinya membaik, pria itu berlibur ke Bali bersama keluarganya pada 15 Februari 2020. Saat itu dia tidak mengalami gejala sakit.

Pada 22 Februari 2020, setelah pulang ke Jepang, orang itu kembali sakit dan menjalani perawatan di rumah sakit. Menurut hasil pemeriksaan rumah sakit, pria tersebut positif terinfeksi SARS-Coronavirus tipe 2.

"Ada yang mengatakan ini penyebab COVID, ada juga ahli mengatakan 70 persen berbeda dengan COVID," kata Yurianto perihal pendapat ahli soal virus tersebut.

Apa pun jenis virusnya, ia mengatakan, pemerintah memperketat upaya karantina kesehatan guna mencegah penyebaran penyakit tersebut.

Baca juga:
Kemenkes: Warga China terinfeksi COVID-19 setelah pulang dari Bali
Menkes tunggu detail warga Jepang terkena COVID-19 sepulang dari Indonesia

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020