Palembang (ANTARA) - Sekretaris Jenderal DPP Partai Politik Hati Nurani Rakyat I Gede Pasek Suardika mengharapkan agar pelaksanaan pemilihan presiden dan pemilihan anggota legislatif mendatang tidak digabung karena itu pelaksanaannya cukup rumit.

Ini terbukti pada penggabungan pilpres dan pileg lalu banyak korban jiwa sehingga itu tidak boleh terulang lagi, kata Sekjen DPP Partai Hanura di Palembang, Minggu.

Sebaiknya pilpres tersendiri begitu juga pileg untuk memudahkan penyelenggaraan pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Yang jelas Partai Hanura kurang setuju bila pilpres dan pileg pelaksanaannya digabung," katanya.

Hal ini karena akan menyulitkan penyelenggara pemilu itu sendiri, tambah dia.

Ketika ditanya mengenai program yang akan dilaksanakan setelah adanya kepengurusan DPD Parpol Hanura Sumsel yang baru yakni Ahmad Azhar, dia mengatakan, harus konsolidasi organisasi terlebih dahulu.

Selain itu penguatan organisasi dengan melaksanakan sosialisasi sehingga organisasi besar itu semakin solid.

Bukan itu saja tetapi banyak utusan Parpol Hanura yang duduk di dewan perwakilan baik provinsi, kabupaten dan kota bahkan DPR RI.

Itu semua perlu peran semua pihak terutama kader Hanura baik di tingkat kabupaten dan kota.

Sebelumnya Ketua DPD Parpol Hanura Sumsel yang terpilih mengatakan, pihaknya segera melakukan perbaikan infrastruktur partai sampai ke tingkat Pengurus Anak Cabang (PAC).

Menurut dia, usai pelantikan, tim formatur akan menyusun nama pengurus. “Yang kurang aktif, kita aktifkan. Kurang maksimal, kita maksimalkan, dan segera akan dievaluasi," tambah dia.

Baca juga: Hatta Rajasa target Pemilu 2024, PAN masuk tiga besar

Baca juga: Survei: Masyarakat tidak mau pemilu presiden dan legislatif serentak

Baca juga: Survei: PDIP berpeluang cetak sejarah menang di Pemilu 2024

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020