Kami sebagai representasi pemerintah bekerja profesional, sinergi, dan militan melayani masyarakat
Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memiliki dua kapal baru lengkap dengan peralatan SAR modern yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan operasi kemanusiaan.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsdya TNI Bagus Puruhito dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan dua unit kapal Basarnas dengan masing-masing berukuran 66 meter yang baru diresmikan tersebut dilengkapi dengan peralatan SAR modern, di antaranya Remotely Operate Vehicle (ROV), Multibeam Echosaunder (MBES), Side Scan Sonar dan System Dinamic Position Zero (SDPZ).

Kapal SAR baru yang diberi nama Kapal Negara (KN) SAR Wisnu 103 dan KN SAR Kamajaya 104 tersebut, menurut Bagus, juga dilengkapi hellydeck selain memiliki kapasitas tangki bahan bakar minyak sebesar 500 ribu liter dan air tawar 100 ribu liter, sehingga dapat menyuplai kapal-kapal yang terlibat dalam operasi SAR.

 

Optimalkan operasi SAR, Kabasarnas Resmikan 2 Kapal SAR


Kabasarnas berharap keberadaan kedua kapal tersebut dapat mengoptimalkan penyelenggaraan operasi SAR sehingga lebih efektif dan efisien.

Penguatan armada di perairan ini relevan karena penanganan operasi pencarian dan pertolongan yang dilaksanakan oleh Basarnas di antaranya dilakukan di perairan yang terkadang dapat berjalan lebih lama dari proses SAR di darat.

Baca juga: Kapal SAR KN Kresna hentikan pencarian nelayan Sabang

Berdasarkan data tahun 2019, terjadi kecelakaan pesawat udara sebanyak delapan kali, kecelakaan kapal sebanyak 627, bencana 147, kondisi membahayakan manusia 1.157, dan operasi SAR dengan penanganan khusus sebanyak 59 kali.

Keberadaan dua kapal ini selain untuk keperluan operasi SAR, juga dapat digunakan sebagai kapal suplai dan dapat dijadikan sebagai kapal komando pengendalian (kodal) pelaksanaan operasi SAR.

Kabasarnas menambahkan, tim SAR baik dari Basarnas maupun Potensi SAR siap siaga memberikan rasa aman dan nyaman kepada seluruh pengguna moda transportasi, khususnya bidang pelayaran.

“Ini berkaitan dengan response time dalam pelaksanaan operasi di lapangan. Yang pasti, kami sebagai representasi pemerintah hadir dan bekerja profesional, sinergi, dan militan untuk melayani masyarakat,” ujar dia.

Kabasarnas juga menegaskan bahwa tim SAR juga siap menyukseskan program pemerintah khususnya pada sektor pariwisata. Pemerintah saat ini tengah fokus mengembangkan lima destinasi wisata super prioritas, masing-masing Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur dan Likupang di Sulawesi Utara.

“Personil kami siaga 24 jam. Kami juga menyediakan layanan informasi khusus SAR di nomer 115. Silahkan masyarakat yang membutuhkan bantuan SAR untuk menghubungi kami,” ujar dia.

 

Optimalkan operasi SAR, Kabasarnas Resmikan 2 Kapal SAR


Baca juga: SAR Aceh gelar simulasi penyelamatan warga negara asing

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020