Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja Erman Suparno dan Menteri Dalam Negeri Malaysia Syed Hamid Albar bertemu dan membahas dampak dari krisis ekonomi global dan PHK terhadap TKI, di Putrajaya, Senin.

"Kami memahami kebijakan pemerintah Malaysia yang terkena dampak krisis ekonomi global dan memprioritaskan serta melindungi warga dan pekerjanya jika ada pengurangan pekerja," kata Menaker Erman Suparno didampingi Dubes RI untuk Malaysia Dai Bachtiar.

Menteri Dalam Negeri Malaysia Syed Hamid Albar mengatakan, dampak krisis ekonomi belum begitu dirasakan di Malaysia. Jadi belum banyak warga dan pekerja Malaysia kehilangan pekerjaan. Tapi banyak warga Malaysia yang bekerja di Singapura terkena PHK.

"Oleh sebab itu, kami akan mencarikan lapangan kerja bagi mereka. Jika ada pekerja asing yang kontraknya sudah habis maka tidak akan diperpanjang kemudian digantikan pekerja Malaysia. Ini kebijakan pemerintah Malaysia dan tuntutan dari berbagai macam organisasi serikat pekerja," katanya.

Sementara itu, Mendagri Malaysia Syed Hamid Albar menegaskan pemerintah Malaysia membolehkan TKI atau pekerja asing yang berada di bawah naungan perusahaan outsourcing bekerja di perusahaan lain jika perusahaan pertama memutuskan kontrak kerja karena krisis ekonomi.

"Jika kontrak kerja habis tapi perusahaan outsourcing masih mencarikan peluang kerja dan mendapatkan dukungan atau legalitas dari imigrasi Malaysia maka bisa saja pekerja asing atau TKI beralih profesi atau tempat kerjanya," kata Syed Hamid.

Menaker Erman Suparno juga mengatakan, bahwa tidak semua negara mengurangi pekerja Indonesia karena krisis. "Beberapa negara Timur Tengah malah perlu tambahan pekerja Indonesia misalnya Arab Saudi, Qatar, Uni Emirates yang kini sedang gencar-gencarnya membangun infrastruktur ekonominya, eksploitasi minyak, pariwisata atau perhotelan," katanya.

"Kami bertemu dengan PM Kuwait. Mereka perlu satu juta pekerja Indonesia. Arab Saudi perlu 5.000 TKI untuk membangun pembangkit listriknya. Jadi masih banyak negara lain perlukan pekerja Indonesia," katanya.

Oleh sebab itu, "Kami telah menyiapkan pelatihan-pelatihan untuk TKI yang kena PHK kemudian berminat kerja di negara tersebut. Kapasitas balai latihan kami sekitar 200.000 hingga 300.000 orang per tahun," katanya.

Menurut Menaker Erman, pemerintah telah mengirim TKI baru ke mancanegara pada tahun 2008 sebanyak 2,2 juta orang.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009