Jakarta (ANTARA) - Puteri Indonesia diminta untuk mengenalkan dan mengedukasi masyarakat agar paham cara mengenali kosmetik yang aman.

Ketua Panitia Pemilihan Putri Indonesia 2020, Kusuma Anjani di Jakarta, Kamis mengatakan, para finalis Putri Indonesia akan menjadi publik figur, trendsetter, mungkin juga endorser dari suatu produk kecantikan.

"Kalian harus mengerti trik-trik apa yang harus dipahami, serta bagaimana sebagai edukator memberikan informasi pada teman-teman sesama millenial dan konsumen lainnya untuk memilih dan menggunakan kosmetik yang aman," ujarnya melalui keterangan tertulis.

Baca juga: Pemilihan Puteri Indonesia 2020 promosikan wisata Labuan Bajo

Baca juga: 39 finalis Puteri Indonesia dapat pembekalan antikorupsi


Sebelumnya 39 Finalis Putri Indonesia 2020 menerima pembekalan sebagai "Duta Kosmetik Aman" di Auditorium Badan POM Jakarta, Rabu (4/3)

Sebagai generasi muda, menurut Kusuma Anjani, Puteri Indonesia harus terus memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat untuk paham cara mencari kosmetik yang aman, sebab dampak penggunaan produk kosmetik ilegal sangat berbahaya.

"Efeknya sangat buruk, kalau pun memberikan putih yang segera, tetapi juga memberikan efek kulit kusam, perih, dan bahkan jerawat," ujarnya.

Ajeng, sapaan akrab Anjani mengatakan ke depannya, putri-putri Indonesia ini diharapkan mampu menginspirasi seluruh generasi muda di Indonesia, baik kaum pria dan juga kaum wanita.

Apalagi di Indonesia lebih dari 40 persen dari penduduknya merupakan kaum milenial, yang merupakan sasaran empuk dari negara-negara lain untuk memasarkan produk kosmetikanya.

Jadi, tambahnya, merupakan tugas dari putri-putri Indonesia untuk memastikan selain menggunakan kosmetik lokal, juga kosmetik yang aman karena dampaknya sangat besar bagi kesehatan generasi-generasi penerus bangsa.

Sebelumnya, Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito dalam pembekalannya di hadapan 39 Finalis Putri Indonesia 2020 menyampaikan, dewasa ini upaya pengawasan atau penindakan saja tidak akan cukup untuk memberantas kosmetik ilegal.

"Rantai demand masyarakat harus diputus dengan pemberdayaan melalui edukasi yang sistematis dan masif dengan mengajak semua pihak, termasuk para finalis Puteri Indonesia," katanya.

Baca juga: Puteri Indonesia tampil mempesona di Polandia

Baca juga: BPOM gandeng Puteri Indonesia promosikan kosmetik aman

Baca juga: Kebiasaan yang buat Mooryati Soedibyo bugar di usia 92 tahun

Pewarta: Subagyo
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020