Guatemala City (ANTARA) - Seorang pengungsi asal Guatemala, yang ditahan oleh Badan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat (ICE) sejak September, meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Houston, Texas, setelah menjalani operasi kantung empedu, demikian keterangan dari Pemerintah Guatemala, Senin.

Beberapa hari sebelum tewas, Maria Ochoa (22), telah dinyatakan lulus tes pertama untuk pengajuan suaka.

Ochoa, yang datang dari wilayah miskin di San Marcos, perbatasan antara Meksiko dan Guatemala, dinyatakan tewas, Minggu, setelah ia ditahan selama kurang lebih enam bulan oleh badan imigrasi AS. Padahal, Ochoa memiliki dua saudara laki-laki yang tinggal di AS.

Imigran asal Guatemala itu menjalani operasi di Texas, negara bagian yang berbatasan dengan Oklahoma, pada 7 Februari. Sejak saat itu, ia terus dirawat di rumah sakit, kata Kementerian Luar Negeri Guatemala dalam pernyataan tertulis.

Satu pekan sebelumnya, Ochoa telah dinyatakan lulus "tes uji kepatutan", tambah pihak kementerian. Tes itu merupakan tahapan uji pertama yang harus dilalui para pencari suaka di AS.

Jumlah imigran asal Amerika Tengah di AS tercatat cukup tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar dari mereka melalui perjalanan berbahaya dari negaranya ke AS dengan membawa serta anak-anak demi menyelamatkan diri dari kemiskinan dan aksi kekerasan di negara asal.

Sejumlah imigran tewas dalam tahanan imigrasi AS dalam beberapa bulan terakhir.

Sumber: Reuters

Baca juga: Para imigran di AS bersembunyi karena takut penggerebekan massal
Baca juga: Ribuan warga AS kembali protes Trump pisahkan keluarga imigran

Penerjemah: Genta Tenri Mawangi
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020