Selama ini, industri manufaktur di Batam bergantung pada bahan baku dari China. Sejak COVID-19 meluas, distribusi bahan baku melalui pelabuhan Batuampar terganggu.
Batam (ANTARA) - Aktivitas ekspor dan impor di Pelabuhan Batuampar, Kota Batam, Kepulauan Riau, menurun sekitar 50 persen sebagai imbas dari wabah COVID-19.

"Kegiatan di pelabuhan sudah pasti turun, perkiraan kami mungkin 50 persen karena banyak bahan baku industri berasal dari China," kata Ketua Indonesian National Shipowners' Association (INSA) Batam, Osman Hasyim di Batam, Rabu.

Selama ini, industri manufaktur di Batam bergantung pada bahan baku dari China. Sejak COVID-19 meluas, distribusi bahan baku melalui pelabuhan Batuampar terganggu.

Baca juga: Pelindo II siap gelontorkan Rp1,5 triliun kelola Pelabuhan Batu Ampar

Selain itu, sulitnya bahan baku membuat produksi di Batam juga terhambat, sehingga ekspor pun terganggu.

Meski begitu, ia menyatakan optimistis kondisi tersebut segera berlalu, bila pemerintah dan pelaku usaha setempat memanfaatkan peluang.

Batam, kata dia, memiliki peluang di bidang maritim yang besar. Apabila pemerintah membuat kebijakan yang tepat, dapat mengubah kondisi menjadi positif.

Sementara itu, Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas Pelabuhan Bebas Batam, Muhammad Rudi juga mengakui, penyebaran COVID-19 berdampak pada kegiatan usaha di pelabuhan.

"Kami berharap masalah virus ini bisa selesai sehingga bisa meningkatkan kembali kegiatan usaha khususnya di Batam," kata Rudi.

Baca juga: Pembangunan Pelabuhan Batuampar Batam tahap I selesai September 2020

BP Batam sengaja mengumpulkan pelaku usaha di pelabuhan untuk mendengarkan langsung kendala yang dihadapi, sekaligus mencari solusinya.

"Mereka menyampaikan terkait dengan Perka 2018u, Perka akan kami tinjau ulang sesuai dengan Peraturan Menhub dan Peraturan Menkeu sehingga perka yang baru tidak merugikan pelaku usaha di pelabuhan dan BP Batam selaku pengelola pelabuhan," kata dia.

Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020