Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Prof HM Nurdin Abdullah, menunjuk Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Ni'mal Lahamang, sebagai Ketua Gugus Siaga Virus Corona di provinsi tersebut.

Penunjukan tersebut disampaikan Gubernur Sulsel saat Rapat Koordinasi (Rakor) dengan seluruh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Makassar, Senin.

Baca juga: Dirut RSPI minta masyarakat tidak panik periksa COVID-19

"Kita bentuk gugus tugas pencegahan virus corona. Kalau di pusat diketuai oleh kepala BNPB. Kalau Sulawesi Selatan, kami minta Kepala BPBD dan dibantu oleh Kepala Dinas Kesehatan dan beberapa OPD terkait," kata Nurdin Abdullah.

Gugus ini diharapkan agar betul-betul melakukan langkah-langkah yang lebih ekstra untuk mencegah penularan COVID-19 di Sulsel.

"Saya kira itu yang menjadi penekanan kita hari ini. Kita berdoa mudah-mudahan ke tujuh rumah sakit ini tidak digunakan," harapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ichsan Mustari, akan melakukan pertemuan lanjutan untuk membicarakan dan menentukan tugas dan kewajiban masing-masing pihak terkait.

"Nanti kita akan bertemu dan akan membicarakan bagaimana tugas dan fungsi masing-masing," katanya.

Baca juga: IDI Aceh minta orang tua tak bawa anaknya liburan

Ditanya mengenai bagaimana ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD), Ichsan Mustari mengaku belum ditentukan siapa yang menanggung apa, karena semua dilakukan bersama-sama dengan Forkopimda dan OPD terkait.

"Nanti ada orang-orang yang mempunyai tugas terkait dengan pengolahan-pengolahan terkait bencana seperti ini. Kominfo urusannya bagaimana memastikan informasi," jelasnya.

Di tempat yang sama, Plt Kadis Pendidikan Sulsel, Dr Basri, menjelaskan, pertemuan ini untuk menindaklanjuti pencegahan penularan virus corona di Sulsel. Karena diketahui, Sulsel masih negatif.

Untuk itu, Basri mengambil langkah dengan menyurati semua kepala cabang dinas pendidikan se-Sulsel agar mengundang orangtua murid hadir mendengarkan arahan dari masing-masing kepala sekolah.

Sesuai hasil Rakor, seluruh aktivitas sekolah dipindahkan ke rumah selama 14 hari. Pemindahan aktivitas belajar mengajar ini bukan libur.

"Kita akan koordinasi dengan semua cabang dinas, supaya semua sekolah mengumpulkan orang tua siswa, agar memberikan pemahaman, memberikan pengertian, ini bukan libur. Jadi 13 hari ke depan mulai tanggal 18 itu hanya memindahkan pembelajaran dari sekolah ke rumah," jelas Basri.

Dia juga berharap pada seluruh orang tua murid agar memberikan pemahaman kepada anaknya agar tidak keluar rumah, apalagi sampai keluar jalan-jalan di tempat keramaian.

"Jangan sampai anaknya keluar jalan-jalan, itu justru tidak benar. Jadi, besok itu dikumpulkan semua orang tua siswa dan ketua komite di sekolah yang bersangkutan," ujarnya.*

Baca juga: Gubernur Sulsel minta kawasan wisata dan mall ditutup sementara
Baca juga: Dokter: isolasi mandiri putus rantai penyebaran COVID-19
Baca juga: Terkait COVID-19, DPR: Tak tutup kemungkinan tunda bahas "omnibus law"

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020