Sudah saatnya kita pererat kesolidan untuk mencegah penularan COVID-19 sebelum semuanya terlambat
Banda Aceh (ANTARA) - Lembaga nirlabar Aksi Cepat Tanggap (ACT) Aceh mengajak seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan solidaritas menyusul pandemi virus COVID-19 yang diduga mengakibatkan seorang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dari Kota Lhokseumawe, Provinsi Aceh meninggal dunia.

"Sudah saatnya kita pererat kesolidan untuk mencegah penularan COVID-19 sebelum semuanya terlambat," kata Kepala Cabang ACT Aceh Husaini Ismail di Banda Aceh, Senin.

Ia menyebut saat ini pihaknya terus meningkatkan ajakan kedermawanan dengan saling membantu warga berpenghasilan harian, di antaranya pedagang kantin, baik di sekolah maupun perkantoran, pelayanan jasa, dan masyarakat menengah ke bawah yang membutuhkan perhatian dermawan.

Pedagang, kata dia, lazimnya memperoleh pendapatan harian. Namun dampak di tengah pandemi COVID-19 tergerus pendapatannya, sementara mereka harus mencukupi kebutuhan keluarganya yang dikeluarkan sehari-hari.

"Di saat ujian datang dari Allah SWT kita berharap rasa solidaritas masyarakat Aceh untuk sesama semakin kuat. Semoga dengan bersedekah akan terhindar dari bala. Biarkan kami bekerja berikhtiar mencegah musibah ini, silakan masyarakat tinggal di rumah saja. Dengan tinggal di rumah juga sudah sangat membantu, dan memudahkan tim medis untuk bekerja," katanya.

Pihaknya berharap masyarakat dapat terus mendukung ACT bersama Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) yang dewasa ini sedang mengupayakan pencegahan COVID-19 melalui sosialisasi, dan penyemprotan cairan disinfektan ke sejumlah fasilitas publik.

Adapun lokasi-lokasi yang disemprotan ACT bersama MRI seperti Masjid Baitussalam Kuta Alam, Masjid Al-Ishlahiyah Lambhuk, Kantor Berita Antara, Masjid BPKP, Masjid Al-Azhar Peurada, Masjid Ayoedhya Gampong Alue Deyah Teungoeh, Masjid Baiturrahmah Gampong Keuramat, Masjid Al-Ikhlas Gampong Keuramat, Halte Trans Koetaradja Gampong Keuramat, Halte Trans Koetaradja depan Bulog Aceh, Halte depan Bappeda, Halte Trans Koetaradja depan KFC Simpang Lima, Halte Trans Koetaradja depan Hotel sabang, Halte depan Pertamina.

Lokasi lainnya, yakni Masjid Al-Furqan Beurawe, Dayah (Pesantren) Al-Ikhlas Beurawe, Musala Baburrahman Beurawe, Masjid Babuttaqwa Batoh, Kantor PLN UPT Banda Aceh, Mahyal Ulum Al-Aziziyah, Masjid Baital Halim, Gampoeng Lamlheu, Sibreh, Aceh Besar, rumah singgah Rumah Kita Ulee Kareng, dan Meunasah Gampong Jeulingke.

"Sampai hari ini, kita masih melakukan penyemprotan disinfektan. Program ini akan terus berlanjut sampai batas waktu yang belum ditentukan," katanya.

ACT bersama MRI merespons wabah COVID-19 semaksimal mungkin, namun minimnya biaya menjadi salah satu kendala. Karena itu, pihaknya mengajak para dermawan untuk menyalurkan donasi melalui rekening Bank Aceh Syariah 010 0193 000 9205 dan BNI Syariah 66 00011 008 atas nama Aksi Cepat Tanggap. Konfirmasi donasi dapat melalui telepon 0651-731535, atau WhatsApp 08228329008.

"Insya Allah, melalui semangat kedermawanan dan kerelawanan, kita ikhtiarkan pencegahan virus corona di Aceh," kata Husaini Ismail.

​​​​Sementara itu, Juru bicara COVID-19 Pemerintah Aceh Saifullah Abdulgani menyebutkan bahwa seorang laki-laki PDP COVID-19 berusia 56 tahun yang mendapat perawatan sejak tiga hari terakhir meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh, Senin.

"Pasien PDP ini meninggal masih dalam perawatan di RSUZA sekitar pukul 12.45 WIB tadi. Pasien tersebut berinisial AA (56) asal Lhokseumawe," katanya.

Baca juga: Satu PDP COVID-19 di Aceh meninggal dunia

Baca juga: Plt Gubernur tinjau laboratorium pemeriksaan spesimen Corona di Aceh

Baca juga: Cegah Covid-19, Masjid Raya Baiturrahman disemprot desinfektan

Baca juga: Masyarakat Aceh diimbau tunda pulang kampung untuk cegah corona

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020