Artinya, walaupun dalam masa karantina wilayah, aktivitas pelayanan kesehatan tetap harus berjalan sebagaimana mestinya
Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay mengatakan rencana pemerintah melakukan karantina wilayah untuk mencegah penyebaran virus  COVID-19 yang semakin luas hendaknya bisa menekan semaksimal mungkin dampak yang terlalu buruk bagi kehidupan masyarakat.

"Karantina wilayah pasti memiliki dampak yang tidak baik. Peraturan pemerintah tentang karantina wilayah yang sedang digodok perlu mengantisipasi dampak-dampak tidak baik yang mungkin timbul," katanya melalui pernyataan di Jakarta, Minggu.

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan bahwa peraturan pemerintah tentang karantina wilayah yang sedang dibahas pemerintah harus memasukkan pokok-pokok aturan yang meliputi aspek kehidupan sosial dan ekonomi.

Selain itu, peraturan pemerintah tersebut harus memuat aturan-aturan penting yang diikuti semua pihak selama karantina wilayah diberlakukan.

Dari sisi pelayanan kesehatan, misalnya, peraturan tersebut harus mengatur edukasi, komunikasi, dan informasi bagi masyarakat, termasuk aturan yang rinci bagaimana orang-orang sakit dirawat dan diisolasi.

"Artinya, walaupun dalam masa karantina wilayah, aktivitas pelayanan kesehatan tetap harus berjalan sebagaimana mestinya," katanya.

Kemudian dari sisi aspek pelayanan pendidikan, peraturan tersebut juga harus mengatur bagaimana proses pembelajaran di sekolah dan perkuliahan di perguruan tinggi tetap bisa berjalan.

"Perlu ada legalisasi terkait proses belajar mengajar secara virtual. Penutupan sekolah dan kampus tidak berarti meniadakan proses belajar dan mengajar," demikian Saleh Partaonan Daulay.

Baca juga: Legislator: Karantina wilayah harus lindungi hak-hak pekerja

Baca juga: Komnas HAM minta Presiden berlakukan karantina wilayah

Baca juga: Pemkot Tegal tutup 50 titik perbatasan antisipasi COVID-19

Baca juga: PHK massal akibat krisis corona bisa 25 juta orang di seluruh dunia

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020