Jakarta (ANTARA) - PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) bersama Indosat Ooredoo dan PT Pintar Nusantara Sejahtera (PNS) akan meluncurkan satelit Nusantara Dua ke orbit pada kuartal dua tahun ini. 

Satelit Nusantara Dua yang akan dioperasikan oleh PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) itu akan menggantikan satelit Palapa-D untuk melayani kebutuhan akses internet broadband dan layanan broadcasting berkualitas tinggi.

“Setelah meluncurkan satelit Nusantara Satu pada tahun lalu, kami berharap satelit Nusantara Dua akan semakin memperkuat posisi kelompok usaha PSN sebagai pemain utama dan terkemuka di industri satelit Indonesia,” ujar Direktur Utama PSN Adi Rahman Adiwoso dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

“Dengan pengalaman dan rekam jejak PSN, kami optimistis satelit baru ini akan memberikan benefit bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia sehingga dapat menjadi solusi untuk mengurangi kesenjangan digital nasional,” dia melanjutkan.

Baca juga: Penguasaan teknologi antariksa syarat majukan RI

Baca juga: Google Maps bisa untuk melihat planet, begini caranya


PSNS merupakan perusahaan joint venture PSN bersama Indosat Ooredoo sejak 2017 untuk pembelian satelit Nusantara Dua.

Presiden Direktur PSNS Johanes Indri Prijatmodjo menegaskan perusahaan tetap berkomitmen untuk tetap meluncurkan satelit Nusantara Dua, meski Indonesia dan dunia saat ini sedang memerangi penyebaran virus corona.

“Program satelit Nusantara Dua merupakan program jangka panjang kami dan merupakan bentuk komitmen perusahaan kepada para pelanggan di seluruh Indonesia,” kata Johanes.

Johanes menjelaskan satelit Nusantara Dua akan beroperasi untuk menggantikan satelit Palapa-D milik Indosat Ooredoo yang berada di 113 Bujur Timur (BT).

Satelit Nusantara Dua yang dibuat oleh China Great Wall Industry Corporation itu memiliki berat pada saat diluncurkan 5.550 kilogram, dan bobot roket peluncurnya mencapai 425.800 kilogram.

Baca juga: Apple kembangkan teknologi satelit

Baca juga: Kominfo sepakati KPBU satelit multifungsi


Dengan kapasitas 20x36 MHz transponder C-band FSS dan 9.5 gigabits per second (Gbps) HTS, satelit dapat mencakup wilayah seluruh Indonesia, Asia Pasifik, hingga Australia untuk transponder C-band dan seluruh Indonesia untuk HTS.

Johanes melanjutkan, satelit dengan masa hidup hingga 15 tahun mendatang itu memiliki teknologi yang sama dengan pendahulunya, satelit Nusantara Satu, yakni membawa Classic Fixed Satellite Service di C-band dan HTS di Ku-band.

Dengan demikian, satelit menjadi lebih efisien namun tetap memiliki nilai tambah pada kehandalan tautan. Satelit tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk VSAT, broadcast, broadband, backbone, serta backhaul.

“Kami sudah memulai tahap awal pembangunan satelit sejak 2017. Pada awal Maret 2020, kami telah menyelesaikan satellite pre-shipment review dan hasilnya dapat mengantar satelit untuk meluncur pada awal April mendatang,” kata Johanes.

“Kami berharap peluncuran berjalan lancar sehingga diperkirakan pada Juni 2020 dapat siap melayani masyarakat,” dia menambahkan.

Peluncuran satelit Nusantara Dua juga menjadi bagian dari komitmen Indosat Oredoo untuk terus menyediakan layanan telekomunikasi terbaik bagi para pelanggan bisnis.

“Sejalan dengan strategi tiga tahun Indosat Ooredoo yang menjadikan B2B sebagai mesin pertumbuhan baru, satelit Nusantara Dua akan melengkapi portofolio layanan Indosat Ooredoo Business,” ujar Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena.

Baca juga: Operator seluler dukung aplikasi PeduliLindungi buatan Kominfo

Baca juga: Kerja dari rumah, karyawan Indosat dapat insentif Rp1,5 juta

Baca juga: XL dan Indosat beri akses gratis Ruangguru


Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020