Surabaya (ANTARA) - Organisasi kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap Jawa Timur bersama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur membantu kebutuhan pangan gratis kepada warga prasejahtera yang terdampak virus corona penyebab COVID-19.

Kepala ACT Jawa Timur, Wahyu Sulistianto Putro, dalam keterangan pers Minggu menyambut baik kemitraan dengan BI Jawa Timur.

"Bersama Bank Indonesia Jatim, hari ini kami salurkan paket pangan berupa beras sebanyak 750 kilogram, kami berharap semua elemen masyarakat tergerak untuk bersama melawan corona dengan memberikan kepedulian bagi semua yang terdampak virus corona," ujarnya.

Baca juga: BLK dan Karang Taruna Ogan Komering Ilir produksi ribuan masker

Ia mengemukakan, Provinsi Jawa Timur mengalami peningkatan jumlah masyarakat yang terkonfirmasi positif virus corona (COVID-19), sampai Sabtu (4/4) tercatat 152 kasus positif, 28 di antaranya sembuh.

"Di Surabaya juga mengalami peningkatan sejumlah 33 kasus positif sehingga total 77 orang terkonfirmasi positif terpapar virus corona," katanya.

Ia mengatakan, dampak virus corona ini bukan hanya pada kesehatan saja namun juga menimbulkan gejolak sosial.

"Masyarakat menengah ke bawah yang paling merasakan dampaknya utamanya para pekerja harian maupun buruh lepas akibat adanya pembatasan sosial di berbagai wilayah," katanya.

Ia mengatakan, kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur bersama dengan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Jawa Timur melaksanakan Operasi Pangan Gratis dengan mendistribusikan 750 kg beras untuk masyarakat yang terdampak ekonomi akibat penyebaran virus ini.

Baca juga: 7 WNI sembuh COVID-19 di Singapura

"Operasi pangan ini ditujukan untuk warga prasejahtera di Surabaya dan sekitarnya," katanya.

Ia mengatakan, hari ini digelar Operasi Pangan Gratis di rumah susun Menanggal, salah satu kawasan masyarakat yang terdampak langsung secara ekonomi oleh virus corona.

"Selain di Rusun Menanggal, juga akan dibagikan ke beberapa ruas jalan di Surabaya untuk ojek daring, tukang becak dan pekerja yang masih berjuang mencari nafkah di luar di tengah himbauan untuk bertahan di rumah saja," katanya.

Sementara itu, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, menyampaikan Bank Indonesia turut membantu masyarakat dalam menghadapi wabah ini.

"Bank Indonesia sangat memperhatikan kondisi ekonomi masyarakat, dengan adanya operasi pangan ini, kami berharap bisa membantu masyarakat yang terdampak ekonomi akibat wabah corona," ujar Difi.

Zaynal salah satu warga rumah susun Menanggal yang berprofesi sebagai buruh cuci mobil menuturkan bahwa sebelum corona dirinya biasanya dapat mencuci 5-6 mobil setiap harinya.

Tetapi sejak adanya corona, kata dia, pelanggannya urung mencucikan mobil di tempatnya, dan jika ada satu mobil yang bersedia mencucikan mobil di tempatnya, Zaynal sudah sangat bersyukur sekali.

"Karena COVID-19 jadi sepi, cuma ada satu-dua yang mencucikan mobil, itu pun sudah lumayan untuk tambahan makan di tengah kondisi saat ini," ujar Zaynal.

Kondisi senada juga disampaikan Eka, perwakilan komunitas ojek dalam jaringan muslimah.

"Kondisi corona ini membuat kami susah, di saat saya harus menghidupi 8 anak saya dan suami stroke, sedangkan orderan sepi sejak corona," katanya.

Baca juga: Delapan warga Rejang Lebong dinyatakan ODP COVID-19
Baca juga: Guru besar FKUI: Belum ada pembuktian corona menular via udara
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Purwakarta bertambah

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020