Pontianak (ANTARA) - Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Kalimantan Barat drh Nur Hidayatullah mengimbau agar masyarakat jangan khawatir  virus  corona penyebab COVID-19 sangat kecil kemungkinan dapat ditularkan melalui hewan peliharaan.

"Perlu diketahui, terdapat perbedaan antara jenis virus corona antara hewan dan manusia. Karena untuk virus corona pada hewan saja gejalanya berbeda-beda, seperti virus corona pada anjing yang menyerang saluran pencernaan dan pada kucing yang meyebabkan feline intratonitis," kata Nur di Pontianak, Selasa.

Dia menjelaskan, virus corona pada manusia sebelumnya dikenal dengan Beta Corona virus sejauh ini terbagi menjadi tiga, yaitu Merscovi, SARS-Cov 1 dan SARS-Cov 2.

Baca juga: Legislator puji langkah penetapan PSBB DKI Jakarta

"Nah, SARS-Cov 2 inilah yang disebut COVID-19. Sementara, sekali lagi saya sampaikan, ada perbedaan jenis virus corona antara di hewan dengan manusia. Alfa Corona virus di hewan dan Beta Corona virus di manusia," tuturnya.

Pada intinya, kata dia, sementara ini jenis virus corona yang menyerang hewan tidak bisa menyerang manusia dan begitu pula sebaliknya. Meski demikian sampai saat ini hal itu masih diperdalam oleh para ahli.

Nur mencontohkan kasus ditemukannya COVID-19 pada empat ekor anjing di Hongkong belum lama ini, menurutnya itu bisa jadi tertular dari manuasia. Namun, sampai saat ini hal itu masih dalam tahap penelitian.

Baca juga: Cegah penyebaran COVID-19, NU Papua imbau warga tunda mudik Lebaran

Namun, katanya, dari yang ia ketahui, tidak ada hubungannya, karena anjing yang terserang COVID-19 di Hongkong tidak memiliki tuan atau pemelihara yang juga positif COVID-19. Ditambah anjing yang tersebut tidak menunjukkan gejala apapun atau baik-baik saja.

"Makanya, saya rasa masyarakat tidak perlu risau dengan hewan peliharaannya, yang pasti kita rajin mencuci tangan. Kalaupun ada kasus hewan yang menularkan COVID-19 kepada manusia, mungkin saja justru manusia yang menularkan COVID-19 melalui bersin dan dropletnya itu menempel di tubuh hewan peliharaan, kemudian hewan itu dipegang oleh manusia lain, itu mungkin bisa," katanya.

Hal seperti itu disebut dengan media penularan. Sementara untuk penularan langsung dari manusia ke hewan atau sebaliknya dinyatakan belum ada. "Jadi sekali lagi masyarakat jaga kebersihan, habis pegang hewan cuci tangan dengan sabun dan kandang-kandangnya harus rajin dibersihkan," kata Nur.

Baca juga: Jokowi minta kementerian perbanyak program padat karya tunai
Baca juga: Petugas Periksa Ketat Orang Yang Masuk Wilayah Penajam Paser Utara
Baca juga: Gabungan BUMN di Kalbar serahkan bantuan APD penanganan COVID-19

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020