Hanoi (ANTARA) - Para pemimpin Asia Tenggara dalam pertemuan konferensi video pertama mereka pada Selasa sepakat untuk berjuang bersama melawan wabah virus corona, yang merupakan "krisis kesehatan masyarakat terburuk" dalam 100 tahun, untuk membuat kawasan aman kembali.

Jumlah kasus infeksi virus corona di negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) selama sebulan terakhir telah melonjak menjadi lebih dari 20.000 dari sebelumnya yang hanya kurang dari 840 kasus.

Jumlah korban meninggal akibat COVID-19 di kawasan ASEAN telah meningkat menjadi 866 dari sebelumnya 14. Namun, karena pengujian terbatas di beberapa negara, para profesional medis menduga angka sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi.

"COVID-19 adalah krisis kesehatan masyarakat yang paling parah ... dalam satu abad. Sangat penting bagi kita dan ASEAN untuk meningkatkan respons bersatu karena seberapa terhubung dan saling bergantungnya negara kita," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam pertemuan itu.

"Tidak ada dari kita di ASEAN yang benar-benar aman kecuali seluruh kawasan ini aman," ujar PM Lee.

Pertemuan virtual tersebut, yang diketuai oleh Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc, sepakat bahwa negara-negara anggota ASEAN harus "meningkatkan kerja sama" untuk memerangi COVID-19 di kawasan tersebut dan memastikan rantai pasokan regional tetap terbuka, seperti dilaporkan VTV, stasiun televisi negara Vietnam.

COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada akhir tahun lalu.

Jumlah kasus infeksi virus corona baru di negara-negara ASEAN telah melonjak, dengan Singapura melaporkan 386 kasus baru pada Senin (13/4) dan Filipina melaporkan 291 pada Selasa (14/4).

Indonesia telah melaporkan hampir 400 kematian, memicu kekhawatiran tentang krisis COVID-19 yang meningkat di beberapa bagian kawasan ASEAN.

Walaupun demikian, PM Vietnam Phuc mengatakan bahwa tingkat pertumbuhan jumlah kasus corona di ASEAN masih lebih lambat dari angka rata-rata global.

Untuk mengatasi kebutuhan mendesak negara-negara anggota selama pandemi, para pemimpin ASEAN sepakat untuk membentuk dana bersama dan persediaan medis, lapor VTV tanpa memberikan perincian.

Sumber: Reuters
Baca juga: ASEAN hingga 13 April catat 884 kematian akibat COVID-19
Baca juga: AS dukung ASEAN perangi COVID-19
Baca juga: Deng Xijun tegaskan wabah corona tak pengaruhi hubungan China-ASEAN

Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020