Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) atau HK memastikan pembangunan Gedung Penghubung (Integrated Building) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta milik Angkasa Pura II terus dilanjutkan dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di tengah pandemi COVID-19. 

Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung Hutama Karya, Purnomo mengatakan bahwa hingga hari ini (22/4) perkembangan konstruksi proyek Gedung senilai Rp691 Miliar ini telah mencapai 43,47 persen.

"Kami menargetkan proyek ini dapat selesai tepat waktu yaitu pada akhir tahun ini. Dalam kondisi seperti sekarang ini, kami selaku kontraktor terus berkoordinasi dengan AP II selaku owner proyek untuk memastikan aturan PSBB diterapkan di lingkungan proyek, baik dari sisi para karyawan, vendor, pekerja, dan seluruh bagian terkait. Serta penerapan protokol kesehatan yang ketat dan selalu kami pantau setiap hari,” ujar Purnomo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa penerapan prosedur dan protokol kesehatan yang telah dilakukan antara lain penyemprotan disinfektan di area kantor proyek, mess karyawan, dan barak pekerja secara rutin; pengecekan suhu tubuh setiap pagi dan setelah bekerja/saat berganti shift, penyediaan hand sanitizer, penyedian tempat cuci tangan disetiap sudut area proyek, hingga pemberian vitamin kepada para pekerja.

“Semua hal tersebut juga dimonitor secara harian oleh tim QHSE (Quality, Health, Safety, Environment System) pada masing-masing proyek dan juga dimonitor oleh Manajemen Hutama Karya baik di Divisi Gedung maupun Kantor Pusat," kata Purnomo.

Dia juga menambahkan bahwa Hutama Karya memastikan tidak ada mobilisasi dari dalam dan keluar proyek serta tidak ada penambahan pekerja sementara di proyek hingga wabah Covid-19 ini dinyatakan aman. Semua terkontrol dengan baik.

Proyek pembangunan Integrated Building Bandara Soekarno Hatta telah dimulai sejak 25 Februari 2019 lalu. Setelah rampung, nantinya Gedung bertingkat dua di sisi Selatan dan bertingkat tiga di sisi Utara dengan total luas Bangunan 60 ribu meter persegi ini akan mewadahi berbagai moda transportasi yaitu Stasiun Kereta Bandara, Sky Train Bandara, Kendaraan Pribadi (mobil dan motor), taksi, bus, shuttle bus, dan moda angkutan antar kota (travel).

Gedung ini juga akan menjadi titik temu antar moda transportasi baik yang masuk maupun keluar kawasan bandara dengan penggunaan sistem digital diseluruh pengoperasiaanya yang dipersiapkan untuk menyongsong Revolusi Industri 5.0.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020