Kementerian PUPR melakukan penanganan darurat terhadap Jembatan Samalera yang terletak di Kabupaten Poso Km 180+120 yang mengalami kerusakan atau gerusan yang disebabkan turunnya hujan dengan intensitas tinggi pada 1 Mei 2020.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Ditjen Bina Marga melaksanakan penanganan darurat Jembatan Samalera, Poso, Sulawesi Tengah, yang tergerus banjir beberapa waktu lalu.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meminta seluruh Balai Kementerian PUPR di daerah-daerah selalu siap siaga terhadap bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.

"Terlebih saat Pandemi COVID 19, kondisi jalan dan jembatan harus terus kita jaga agar jalur logistik tidak terputus," ujar Menteri Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Baca juga: PUPR pastikan kesiapan infrastruktur dukung jalur logistik selama PSBB

Kementerian PUPR melakukan penanganan darurat terhadap Jembatan Samalera yang terletak di Kabupaten Poso Km 180+120 yang mengalami kerusakan atau gerusan yang disebabkan turunnya hujan dengan intensitas tinggi pada 1 Mei 2020.

Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) XIV Palu Satryo Utomo mengatakan, hujan yang turun mulai pukul 20.00 WITA sampai dengan 01.00 WITA mengakibatkan banjir pada Sungai Samalera sehingga menggerus pasangan batu oprit sisi kanan arah Poso jembatan Samalera tersebut.

“Dampak dari kerusakan atau gerusan pada pasangan batu oprit jembatan tersebut menyebabkan terjadinya amblesan pada badan jalan, sehingga memutus arus lalu lintas dari kedua arah baik dari arah Kabupaten Parigi maupun dari arah Kabupaten Poso. Akibatnya jembatan tidak dapat dilalui kendaraan roda dua maupun empat,” kata Satryo.

BPJN XIV Palu berupaya untuk bertindak cepat dan tepat. Kini jembatan tersebut sudah dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan dari dua arah baik dari arah Kabupaten Poso maupun dari arah Kabupaten Parigi dengan memperhatikan berat muatan kendaraan.

Baca juga: Waskita selesaikan Jembatan Ogan di ruas Tol Kayu Agung-Palembang

Menurut Satryo, langkah penanganan darurat yang dilakukan BPJN XIV Palu adalah dengan melakukan pemasangan rambu – rambu peringatan (police line), kemudian pemasangan bronjong pada area pasangan batu oprit yang tergerus, dan melakukan Penimbunan pada badan jalan yang amblas.

Untuk penanganan jangka panjangnya, konstruksi permanen dilakukan dengan perbaikan pasangan batu pada oprit jembatan, pemasangan bronjong pada tepi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang tergerus sisi kanan arah poso sepanjang ± 36 meter, melakukan pekerjaan timbunan perlayer pada badan jalan, melakukan perbaikan pada pelat injak jembatan arah Poso, pekerjaan lapis pondasi agregat kelas A, dan pekerjaan pengaspalan.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020