Jakarta (ANTARA) - Mendiang Agustinus Adi Kurdi yang dikenal salah satunya melalui perannya sebagai abah dalam serial televisi "Keluarga Cemara" pada tahun 1997 tercatat membintangi sejumlah film dan drama semasa hidupnya.

Berikut beberapa di antaranya:

1. Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah (TETA) (2020)

Pada Maret 2020 diumumkan akan hadir film keluarga "Terima Kasih Emak Terima Kasih Abah (TETA)" yang kembali menghadirkan Adi sebagai abah. Film ini awalnya dijadwalkan tayang pada April 2020 tetapi ditunda hingga saat ini.

2. Triangle the Dark Side (2016)

Dalam film yang disutradarai Ian Nguyen Lampa dan Deddy Corbuzier pada tahun 2016 ini, Adi memainkan peran pendukung. Film ini berkisah mengenai seorang pembunuh profesional yang jatuh cinta pada seorang wanita di tengah tugasnya. Tetapi ternyata wanita itu adik dari target buruannya. Tokoh utama harus memilih tugas atau cintanya.

Baca juga: Adi Kurdi "Keluarga Cemara" meninggal dunia

Baca juga: Adi Kurdi ungkap alasan Serial TV "Keluarga Cemara" Dihentikan


3. Bulan di Atas Kuburan dan Kapan Kawin (2015)

Film ini disutradarai Edo. W. F. Sitanggang dengan melibatkan sederet nama aktor antara lain Adi Kurdi, Rio Dewanto, Donny Alamsyah, Atiqah Hasiholan, Tio Pakusadewo, Ria Irawan dan penyanyi Andre Hehanusa.

"Bulan di Atas Kuburan" bercerita tentang tiga sahabat yakni Tigor (Donny Alamsyah), Sahat (Rio Dewanto) dan Sabar (Tio Pakusadewo) yang meninggalkan kampung halaman mereka di Samosir Sumatera Utara. Mereka merantau berharap bisa meraih impiannya di Jakarta dan menempuh hidup masing-masing.

Pada tahun yang sama, Adi juga bermain dalam film "Kapan Kawin?" karya sutradara Ody C. Harahap. Selain Adi, aktor Reza Rahadian, Adinia Wirasti hingga Firman Ferdiansyah juga terlibat dalam film mengenai kisah seorang wanita yang sukses karirnya namun bosan diteror pertanyaan "kapan kawin" dari orang tuanya.

4. Masalembo (2015)

Dalam serial televisi ini Adi berperan sebagai Aki Leman, seorang chef. Film karya Dyan Sunu ini menceritakan peristiwa jatuhnya pesawat "Sagarra Air" di perairan Segitiga Masalembo. Kejadian ini ternyata bukanlah semata-mata karena takdir tetapi karena ada sesuatu yang jahat.

5. Ratu Kosmopolitan (2010)

Film yang disutradarai Ody C. Harahap ini berkisah mengenai kehidupan sulit tiga perempuan di kota. Di sisi lain mereka juga harus berjuang mengusir preman yang mau menggusur rumah kost mereka.

6. Anak-Anak Borobudur dan 3 Hari untuk Selamanya (2007)

Film "Anak-Anak Borobudur" dirilis pada tahun 2007 dan disutradarai Arswendo Atmowiloto ini menceritakan tentang seorang bocah bernama Amat dari sebuah desa di dekat Candi Borobudur, yang cukup mahir memahat patung. Kadang ia membantu ayahnya yang bisu-tuli (Adi Kurdi), yang memang berprofesi sebagai pembuat patung.

Pada tahun yang sama, Adi juga terlibat dalam film "3 Hari untuk Selamanya" karya Riri Riza. Film ini bercerita tentang dua orang saudara sepupu, yaitu Ambar (Adinia Wirasti) dan Yusuf (Nicholas Saputra) yang sedang menempuh perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta untuk mengantarkan piring dan gelas keramik di tengah ketakutan jika barang-barang tersebut pecah. Adi memerankan tokoh Endang dalam film itu.

7. Aku Ingin Menciummu Sekali Saja (2002)

Adi memerankan tokoh pastur dalam film yang disutradarai Garin Nugroho itu. "Aku Ingin Menciummu Sekali Saja" berkisah tentang seorang remaja Papua yang bertemu dengan seorang wanita dan terobsesi untuk menciumnya.

8. Keluarga Cemara (1997)

Dalam serial televisi karya Arswendo Atmowiloto ini Adi berperan sebagai tokok "abah", seorang tukang becak yang hidup cukup sederhana, suka membantu orang lain dan berpandangan bahagia bisa didapat tanpa memiliki mobil, motor dan rumah indah. Tercatat serial ini sudah tayang sebanyak 412 episode.

Baca juga: Film "Keluarga Cemara" angkat kisah Abah sebelum jadi penarik becak

9. Surat untuk Bidadari (1994)

Film ini disutradarai Garin Nugroho dan dibintangi oleh Nurul Arifin, Hotalili, Ibrahim Ibnu, Fuad Idris, Adi Kurdi, Jajang C. Noer, Monica Oemardi, Viva Westi, dan Windy Prasetyo Budi Utomo. "Surat untuk Bidadari" bercerita tentang seorang anak menulis surat untuk malaikat. Namun dia bingung karena tidak pernah mendapat jawaban.

10. Beri Aku Waktu (1986)

"Beri Aku Waktu" disutradarai Buce Malawau dan dibintangi oleh Mathias Muchus, Ira Wibowo, Adi Kurdi dan beberapa aktor lainnya.
Film ini berkisah tentang Mario (Mathias Muchus) seorang pemuda Ambon yang hanya tahu berkelahi dan menghadapi situasi sulit yang mengubahnya.

11. Opera Jakarta dan Hatiku Bukan Pualam (1985)

"Opera Jakarta" disutradarai Sjuman Djaya. Selain Adi, sederet aktor ternama juga terlibat dalam film ini antara lain: Ray Sahetapy, Zoraya Perucha, Deddy Mizwar, Soekarno M. Noor,
Ida Kusumah, Nani Widjaja, Rano Karno hingga Mathias Muchus.

Di tahun yang sama, Adi juga terlibat dalam film "Hatiku Bukan Pualam" karya sutradara Nasri Cheppy. Film ini berkisah tentang kehidupan seorang wanita yang diceraikan suaminya, karena sang suami ingin menikahi sekretarisnya yang terlanjur hamil.

12. Putriku Seorang Jendral (1981)

Dalam film "Putri Seorang Jendral" karya sutradara Wim Umboh ini Adi menjadi pemeran pendukung.

13. Gadis Penakluk (1980)

Dalam film karya sutradara Eduard Pesta itu, dia beradu peran dengan Merlyna Hoesin. Gara-gara film ini, nama Adi Kurdi masuk dalam nominasi Festival Film Indonesia (FFI) pada tahun 1981.

Baca juga: Jenazah Adi Kurdi dimakamkan besok

Baca juga: Adi Kurdi, pemeran Abah di "Keluarga Cemara" dalam kenangan

Baca juga: Adi Kurdi "abah" jadi panutan Ringgo Agus Rahman

Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020