KUALA LUMPUR (ANTARA) - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur di Jalan Tun Razak akan membuka kembali pelayanan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing mulai Rabu (13/5) setelah libur selama lebih kurang dua bulan karena penerapan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP).

Informasi yang dihimpun dari KBRI Kuala Lumpur, Selasa, layanan terbatas selama pemberlakuan PKP Bersyarat (PKPB) tersebut hanya memberikan pelayanan kepada mereka yang sudah melakukan pengisian secara online atau daring terlebih dahulu.

Baca juga: Sejumlah Ormas datangi KBRI Kuala Lumpur sampaikan aspirasi PMI

Baca juga: KBRI Kuala Lumpur kirim makanan ke WNI terisolasi di Hulu Langat


Pengambilan nomer antrean daring penyambungan paspor Indonesia dilakukan melalui http://onlineservice.kbrikl.org/passport/, pengambilan nomer antrean daring visa tinggal terbatas dan affidavit http://onlineservice.kbrikl.org/visa/, layanan konsuler email ke appointment.konsulerkl@kemlu.go.id, sedangkan surat Jalan WNI pulang ke Indonesia semasa PKPB bisa melalui email ke konsuler.kualalumpur@kemlu.go.id.

Fungsi Imigrasi KBRI Kuala Lumpur besok juga menyiapkan 2023 paspor yang siap diambil dan sudah diajukan sebelum PKP diterapkan 18 Maret lalu, sedangkan pengambilannya ditentukan petugas Imigrasi.

"Setelah PKP fase keempat fungsi Imigrasi KBRI Kuala Lumpur diberi kesempatan melayani masyarakat mulai 13 Mei 2020. Jadi, kami telah merancang SOP dalam pelayanan COVID-19, khususnya untuk pelayanan paspor. Dengan ini kami memulai dan mencoba layanan pendaftaran paspor melalui pelayanan daring saja karena kita melakukan pelayanan dengan penjagaan jarak dan social distancing," ujar Atase Imigrasi KBRI Kuala Lumpur Mulkan Lekat.

Mulkan mengatakan pihaknya sudah merancang penjagaan jarak di ruang tunggu untuk pengambilan nomor dan ruang wawancara dan tidak bisa bebas seperti dahulu.

Baca juga: KBRI Kuala Lumpur tutup pelayanan hingga 31 Maret 2020

Baca juga: KBRI Kuala Lumpur bagikan sembako kepada WNI terdampak isolasi


"Kami sudah membuat simulasi, baik petugas pelayanan maupun petugas keamanan dalam social distancing. Kami sudah mengikuti SOP yang dibuat Atase Kepolisian dan Atase Pertahanan dengan menugaskan petugas keamanan KBRI dengan membuka satu pintu sebelah kiri kedutaan, lalu menuju ruang tunggu daring dan selanjutnya wawancara," katanya.

Mulkan mengatakan untuk pelayanan visa dan ketenagakerjaan juga melalui pintu yang sama.

"Kami merancang dalam layanan daring ini untuk melayani 300 pemohon apabila mereka tertib dan lancar, apabila WNI masih banyak yang memerlukan, kami akan meningkatkan kuotanya," katanya.

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020