ANTARA - Gerak cepat penanganan wabah COVID-19 tidak berbanding lurus dengan ketersediaan alat bantu pernapasan (ventilator) bagi pasien yang menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit rujukan. Harga satu unit ventilator yang sangat mahal, membuat sebuah tim kecil dari Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, mengembangkan sebuah ventilator yang kualitasnya tidak kalah dengan ventilator impor. (Syaiful Afandi/Dudy Yanuwardhana/Nusantara Mulkan)