Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama Papua Barat melarang operasional kapal penumpang Express Bahari yang melayani rute Manokwari-Wasior hingga awal Juni mendatang.

Langkah itu diambil menyusul adanya 4 kasus pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 di daerah tersebut

“Tutup kapal penumpang dulu selama dua minggu (sampai awal Juni). Kapal Ekspress tidak boleh jalan dulu, hanya boleh kalau muat logistik tanpa muat penumpang. Jadi masyarakat stop jalan-jalan ke luar Wondama demikian juga yang dari Manokwari," Ucap Wakil Bupati Teluk Wondama, Paulus Y Indubri, Jumat.

Baca juga: Lebih 4.000 warga Kabupaten Jayapura-Papua telah jalani "rapid test"

Tidak hanya kapal laut, Pemerintah Kabupaten Wondama juga memperketat pengawasan jalur perlintasan orang. Bupati Bernadus Imburi selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 memerintahkan petugas berjaga di setiap posko pemantauan agar semakin mengintensifkan pengawasan mengingat banyak oknum warga yang berupaya masuk ke Wondama melalui jalur tikus.

“Pengawasan baik di darat maupun laut harus lebih ketat lagi karena banyak yang masuk lewat laut. Mereka pakai perahu dari Mansel (Manokwari Selatan) karena tahu ada pos di Karuan mereka ke luar malam supaya tidak dipantau. Begitu juga yang dari Nabire karena ada pos di Yopanggar mereka putar lewat Roon. Saya harap semua dipantau dengan baik supaya jangan ada orang yang masuk sembarang-sembarang, “ kata Imburi.

Untuk diketahui sejak penetapan status siaga darurat COVID-19 di Wondama, dua kapal penumpang yang secara reguler melayani rute Manokwari-Wasior PP yakni KM Ekspress Bahari dan KM Margareth telah dibatasi operasionalnya.

KM. Margareth bahkan sudah hampir dua bulan ini berhenti beroperasi dan memilih untuk lego jangkar di Pelabuhan Wasior.***1***

Baca juga: Pemkab Teluk Wondama minta polisi mengawasi realisasi bansos COVID-19
Baca juga: Warga Manokwari-Papua Barat diminta jujur jika alami gejala COVID-19
Baca juga: Cegah Corona, aktivitas di Jayapura-Keerom dibatasi pukul 14.00 WIT

Pewarta: Toyiban
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020