Wellington (ANTARA) - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern meraih popularitas menjelang pemilu pada September mendatang, berkat sikapnya dalam menangani wabah COVID-19 di negara itu, menurut hasil jajak pendapat yang diumumkan pada Kamis.

Ardern, yang berusia 39 tahun, di bawah naungan Partai Buruh dalam koalisi dengan Partai Hijau dan Partai New Zealand First, mendapat 63% popularitas; sedangkan rivalnya Simon Bridges dari Partai Nasional hanya meraih 5% popularitas.

Sementara popularitas Partai Buruh, menurut jajak pendapat 1NEWS Colmar Brunton, juga naik 18 poin menjadi 59%. Dengan angka itu, jika pemilu sebelumnya diulang, Partai Buruh bisa menang tanpa harus berkoalisi.

Pihak oposisi, Partai Nasional—yang mempunyai suara terbesar di parlemen, popularitasnya turun 17 poin menjadi 29%, terendah sejak 2003. Partai juga tengah menggelar kaukus apakah akan mengajukan Bridges kembali dalam pemilu mendatang.

Dalam masa pandemi, pemerintahan Ardern memberlakukan karantina wilayah selama lebih dari satu bulan, disertai aturan sosial yang ketat, demi mencegah penyebaran COVID-19.

Ardern kemudian mendapat apresiasi dari masyarakat internasional atas kepemimpinannya yang dianggap berhasil melindungi negara dari keparahan wabah.

Kegiatan perekonomian di Selandia Baru, seperti pusat perbelanjaan, bioskop, kafe, dan pusat kebugaran, kembali dibuka pekan lalu setelah angka kasus infeksi menurun tajam dalam beberapa pekan.

Hingga saat ini, angka kasus COVID-19 di Selandia Baru relatif sangat rendah, yakni sekitar 1.500 kasus saja, dengan 21 kematian.

Sumber: Reuters
Baca juga: Jacinda Ardern optimistis terhadap penanganan corona di Selandia Baru
Baca juga: PM Selandia Baru Ardern ditolak masuk kafe karena aturan jaga jarak
Baca juga: Perangi virus corona, PM Selandia Baru deklarasikan darurat nasional

Penerjemah: Suwanti
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020