Jakarta (ANTARA) - Kiper tim Persija Jakarta Adixi Lenzivio mengakui sempat dilema ketika harus memilih antara memperkuat tim nasional futsal atau bergabung dengan skuat Macan Kemayoran.

"Saat itu tentu dilema. Siapa yang tidak mau bermain di timnas? Namun siapa juga yang tidak ingin membela Persija? Setelah diskusi dengan orang tua akhirnya saya memilih kembali merumput dengan membela Persija," kata Adixi dalam laman Persija di Jakarta, Kamis.

Anak dari legenda Persija Adityo Darmadi ini sejatinya sudah memperkuat tim senior Persija sejak 2011 setelah dibesarkan oleh akademi Macan Kemayoran.

Baca juga: Bepe - Budi Sudarsono duet berbahaya Persija di zamannya

Namun pada 2015 dia memutuskan vakum dari sepak bola dan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Selama itu, Adixi aktif bermain futsal dan berkompetisi di Liga Futsal Profesional dengan membela Antam FC pada 2016 dan FC Pegasus Sambas pada 2019.

Penampilan apik bersama Pegasus membuatnya dipanggil guna menjalani seleksi timnas futsal pada Juli 2019. Namun pada saat hampir bersamaan, datang tawaran dari Persija.

Baca juga: Rezaldi Hehanussa kenang sulitnya hentikan Riko Simanjuntak

Persija kala itu membutuhkan pelapis untuk penjaga gawang sekaligus kapten Andritany Ardhiyasa dan Shahar Ginanjar karena kiper ketiga, Daryono, dipinjamkan ke Perseru Badak Lampung.

Setelah menimbang dengan saksama, pilihan Adixi jatuh ke Persija. Namun, ketika berada Persija, dia harus berjuang menurunkan berat badan agar fit dan mampu bersaing di Liga 1 Indonesia.

"Waktu itu saya harus menurunkan berat badan lebih dari lima kilogram. Saya sempat berlatih tanpa bola dengan hanya berlari mengelilingi lapangan. Dengan semangat yang kuat, akhirnya saya kembali ke berat badan yang seharusnya dan dipercaya kembali masuk ke dalam tim meski sebagai pelapis," kata pemain berusia 27 tahun itu.

Baca juga: Persija luncurkan dua perangkat lunak pererat hubungan dengan suporter

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020