Padang (ANTARA News) - Harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani di Padang, Sumatera Barat, mengalami penurunan sejak beberapa waktu terakhir dikarenakan panen yang dilakukan hampir serentak.

Saat ini, kata Oji, petani di Kecamatan Pauh, Kota Padang, harga gabah untuk jenis IR 42 Rp180 ribu per karung dari sebelumnya mencapai Rp200 ribu per karungnya.

Sedang gabah jenis Sokan yang biasanya harganya Rp210-220 ribu per karung, saat ini harganya Rp190 ribu per karung. "Harga gabah sekarang turun karena banyaknya yang panen pada saat ini," katanya.

Dengan harga gabah yang turun keuntungan yang didapat pun, kata dia, hanya sedikit sekali. "Kalau dihitung-hitung tipis sekali untungnya, belum lagi nanti dikeluarkan untuk biaya untuk upah tanam, dan beli pupuk," ujar dia.

Satu karung gabah itu sendiri berisi 50 kg yang berarti untuk gabah jenis IR 42 ini dihargai Rp3.600 per kilogram, sedang untuk jenis gabah sokan harganya Rp3.800 per kilogramnya.

Dia sendiri menjual gabah ini langsung ke heler atau tempat penggilingan padi. Lalu orang ditempat penggilingan padi ini menggilingnya menjadi beras untuk dijual lagi ke pihak lain.

Sementara pedagang beras di Pasar Raya Padang, salah satu pasar tradisional di Kota Padang, H Feli, mengatakan kalau harga beras juga mengalami penurunan seiring turunnya harga gabah.

Untuk beras jenis IR 42, saat ini harganya Rp10.500 per gantang atau Rp6.500 per kilogram, sedang sebelumnya bisa Rp11.500 per gantang (satu gantang beras setara dengan 1,6 kilogram).

Hal yang sama juga terjadi untuk beras Sokan yang termasuk jenis beras kualitas bagus, sekarang harganya Rp11 ribu per gantang dari sebelumnya Rp11.500-Rp12.000 per gantangnya.

"Saya ambil beras ini selain di Padang juga dari daerah lain seperti Solok dan Bukittinggi. Hampir serentaknya panen di daerah, saya rasa yang menyebabkan harga gabah dan juga beras menjadi turun," terang dia.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009