Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah
Jakarta (ANTARA) - Meskipun gempa tektonik dengan magnitudo 5,3 pada Minggu, sekitar pukul 20.25 WIB, yang mengguncang wilayah Maluku Utara tidak berpotensi tsunami, warga tetap diminta meningkatkan kewaspadaan.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter 'update' dengan magnitudo M=5,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,67 LU (Lintang Utara) dan 128,10 BT (Bujur Timur)," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Rahmat Triyono melalui keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan gempa bumi berlokasi di dalam laut pada jarak 72 kilometer arah barat laut Daruba, Maluku Utara, dengan kedalaman 110 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi tersebut termasuk jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi pada Lempeng Laut Maluku.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan naik atau "thrust fault".

Ia menyebut bempa bumi tersebut dapat dirasakan di daerah Tobelo dengan skala III MMI atau getaran dapat dirasakan nyata di dalam rumah dan seakan-akan ada truk yang melintas.

Baca juga: Gempa magnitudo 7,1 guncang Maluku Utara, tidak berpotensi tsunami

Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut, sedangkan hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.

Hingga Minggu, pukul 21.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Mereka juga diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.

Rahmat juga meminta masyarakat untuk memastikan bahwa informasi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi di Instagram atau Twitter dengan alamat @infoBMKG, di website dengan alamat http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id atau melalui Mobile Apps di IOS dan Android: wrs-bmkg atau infobmkg.

Baca juga: Gempa di Maluku Utara akibat subduksi lempeng Laut Filipina
Baca juga: BNPB: Ratusan rumah warga Morotai rusak akibat gempa Magnitudo 6,8

Pewarta: Katriana
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020