Lapak pedagang kaki lima diberi jarak masing-masing satu meter serta diberikan face shield bagi 1.000 lebih pedagang di pasar tersebut
Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perumda Pasar Jaya Arief Nasrudin mengingatkan pedagang Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur,  agar selalu konsisten pada protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19.

"Kami pahami, mungkin masih belum nyaman dan sebagainya, tapi kebijakan ini untuk menjaga kita semuanya. Jadi arahan yang paling tepat, action yang paling tepat sehingga pasar tradisional tidak perlu ditutup," katanya saat berdialog dengan pedagang Pasar Klender, Senin.

Baca juga: Kepala pasar tradisional Jaktim diingatkan soal protokol kesehatan

Perumda Pasar Jaya memberlakukan protokol kesehatan di Pasar Perumnas Klender secara ketat mulai dari wajib menggunakan masker, penyediaan fasilitas cuci tangan, bilik disinfektan, pengecekan suhu tubuh, hingga pemberlakuan aturan ganjil genap operasional kios pedagang.

Penerapan peraturan ganjil genap adalah toko atau kios di pasar yang buka berdasarkan nomor lapak.

Kios dengan nomor ganjil hanya bisa dibuka atau berdagang saat tanggal ganjil, begitu pun dengan nomor genap.

Baca juga: Pemkot Jaktim berniat ambil alih Pasar Klender di saat COVID-19

Hari pertama penerapan sistem ganjil genap diberlakukan secara ketat.

Lapak pedagang kaki lima diberi jarak masing-masing satu meter serta diberikan face shield bagi 1.000 lebih pedagang di pasar tersebut.

Arief memastikan protokol kesehatan ketat dijalankan seluruh pasar tradisional di DKI Jakarta.

Selain itu, jam operasional pasar tradisional pun dibatasi dari pukul 06.00 hingga pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Jakarta Timur berlakukan akses satu pintu pasar tradisional

Sebanyak 20 pedagang di pasar tersebut sebelumnya dikabarkan positif COVID-19 berdasarkan tes usap.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020