Paling penting bagaimana kita bisa menciptakan SDM di sektor kelautan dan perikanan ini semakin masif dan besar
Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam acara wisuda secara daring sekaligus meresmikan tiga gedung Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) yang terletak di Politeknik KP Maluku, Politeknik KP Dumai (Riau), dan Politeknik KP Karawang (Jawa Barat).

Dalam acara wisuda daring lulusan satuan pendidikan lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Senin tersebut dia mengutarakan harapannya agar terlahir semakin banyak wirausahawan baru di sektor perikanan setelah mereka ditempa di unit pendidikan yang dikelola oleh KKP tersebut.

"Paling penting bagaimana kita bisa menciptakan SDM di sektor kelautan dan perikanan ini semakin masif dan besar," katanya.

Untuk itu, Menteri Kelautan dan Perikanan juga menginginkan agar ke depannya, penerimaan siswa baru di masing-masing unit pendidikan juga diperbanyak setiap tahunnya.

Selain itu, ujar dia, diharapkan pula agar salah satu fokus dalam lembaga pendidikan adalah kepada pelaku usaha sektor usaha perikanan.

Ia mengemukakan, SDM yang unggul bisa dikawinkan dengan potensi sektor kelautan dan perikanan nasional yang begitu besar.

Bahkan, dia menyiapkan akses pemodalan melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU-LPUMKP) bagi lulusan satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), baik di Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) dan Pendidikan Tinggi di Politeknik KP.


Baca juga: 102 taruna Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung diwisuda

Baca juga: Indonesia Butuh Politeknik Kelautan dan Perikanan




"Tentu itu yang akan kita kawinkan, tidak bisa mereka sendirian. Kebanyakan dari mereka kan sudah praktik, kalau pendampingannya bagaimana nanti tergantung," jelasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Sjarief Widjaja mengajak generasi milenial yang tertarik dengan sektor kelautan dan perikanan untuk mendaftar di satuan pendidikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui laman http://pentarukkp.id/.

Terlebih saat ini, unit-unit pendidikan tersebut tengah memasuki fase penerimaan peserta didik baru. "Kami menonjolkan kegiatan praktik sebesar 60 persen dengan 40 persen teori," kata Sjarief Widjaja.

Bahkan, KKP juga menyiapkan jalur khusus bagi putra-putri pelaku perikanan, baik itu nelayan, petambak, pengolah ikan, hingga pengumpul ikan.

Adapun unit pendidikan di bawah KKP meliputi, Politeknik Ahli Usaha Perikanan yang memiliki program studi Teknologi Penangkapan Ikan (TPI), Permesinan Perikanan (MP), Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan (TPH), Teknologi Akuakultur (TAK), Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Perairan (TPS), dan Penyuluhan Perikanan (PP). Berikutnya Politeknik Kelautan dan Perikanan dengan program studi Teknik Penangkapan Ikan, Teknik Pengolahan Produk Perikanan dan Teknik Kelautan.

Tak hanya itu, terdapat pula Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan dengan program studi Konservasi kelautan dan Ekowisata Bahari. Terakhir, KKP memiliki Sekolah Usaha Perikanan Menengah, Sekolah kejuruan setingkat SMA yang tersebar di Provinsi Aceh (Ladong), Sumatera Barat (Pariaman), Lampung (Kota Agung), Jawa Tengah (Tegal), Kalimantan Barat (Pontianak), Sulawesi Selatan (Bone), Maluku (Waeheru), Nusa Tenggara Timur (Kupang) dan Papua Parat (Sorong).

Penyelenggaraan proses pendidikan di SUPM terlaksana selama tiga tahun dan pada umumnya memiliki empat program keahlian, yaitu Program Keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan, Program Keahlian Teknik Mesin Kapal Perikanan, Program Keahlian Teknika Pengolahan Hasil Perikanan, dan Program Keahlian Teknologi Budidaya Perikanan Laut/Teknologi Budidaya Perikanan Air Payau.


Baca juga: Menteri Edhy Prabowo: Jangan ragukan SDM perikanan Indonesia

Baca juga: Menteri Edhy: Sektor kelautan dan perikanan bakal jadi pemenang

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020