Jakarta (ANTARA) - Ahli tumbuh kembang anak, Prof. Soedjatmiko menekankan tiga hal utama untuk mendukung tumbuh kembang anak-anak usia 1-3 tahun atau toddler dan anak usia prasekolah yakni 3-5 tahun, sekalipun di masa pandemi COVID-19 seperti saat ini.

"Perhatikan nutrisi, stimulasi yang didasari cinta dan kasih sayang serta bagaimana mencegah jangan sampai anak sakit," kata dia dalam konferensi pers virtual, Senin.

Soedjatmiko menuturkan, nutrisi merupakan bahan baku untuk pembentukan otak. Pada usia balita perkembangan otak pesat. Nutrisi akan membentuk struktur otak, ibaratnya seperti komputer nutrisi itu menyusun rangkaian microchip menjadi processor di otak.

Baca juga: Stres saat pandemi, bukan alasan untuk lakukan kekerasan pada anak

Baca juga: Psikolog: orang tua tak perlu memaksakan diri jadi guru


"Tetapi ibaratnya komputer juga, processor yang bagus tanpa software yang bagus juga kinerjanya tidak bagus. Oleh karena itu, selain nutrisi harus disertai stimulasi," tutur dia.

Dia melanjutkan, karena anak pada prisipnya belajar dengan meniru, melihat, mendengar, maka orang tua memberikan contoh tetapi yang didasari cinta dan kasih sayang.

Orang tua perlu memberikan contoh praktis misalnya cara bermain, menyelesaikan masalah yang sederhana dan jangan lupa memberikan pujian sekecil apapun prestasi toddler dan anak prasekolah.

Hal kedua yang perlu orang tua perhatikan, mencegah anak terkena penyakit, yakni memberikan nutrisi yang cukup, mengajarkan perilaku hidup bersih dan sehat.

"Pada pandemi COVID-19 ini, perilaku hidup bersih dan sehat sangat penting. Apakah toddler bisa? bisa karena diberi contoh dia akan meniru," kata Soedjatmiko.

Apa anak usia dua tahun perlu pakai masker saat harus keluar rumah? Tidak perlu, tetapi pakai penutup wajah atau face shield yang transparan. Lalu pentingnya anak diajarkan menjaga jarak dengan orang lain.

Menurut Soedjatmiko, pada masa pandemi COVID-19, imunisasi tetap harus dilengkapi dan jangan ditunda.

"Ada tidak adanya COVID-19 penyakit-penyakit lain seperti difteri, influenza, pneumonia, diare, campak tetap ada. Apalagi sekarang ada wabah, imunisasi tetap harus dilengkapi," kata dia.

Soedjatmiko menambahkan, pemantauan tumbuh kembang anak juga harus dilakukan untuk meyakinkan apakah anak tercukupi nutrisi, stimulasi dan terlindung dari penyakit.

Baca juga: Rekomendasi kegiatan aman bareng "toddler" di rumah menurut ahli

Baca juga: Anak suka main soket listrik? Begini cara melarang yang tepat

Baca juga: Pentingnya menanamkan karakter tangguh pada anak di masa normal baru

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020