Saya berbagi tugas untuk menerima orderan, nanti suami saya bertugas mengantarkan ke pemesan
Kediri (ANTARA) - Merebaknya pandemi corona virus disease (COVID-19) hingga empat bulan terakhir di Indonesia telah memaksa semua orang harus tetap berada di rumah, mengisolasi diri agar tidak terkena pagebluk ini.

Aktivitas masyarakat yang biasanya dilakukan setiap hari, ketika pandemi ini terpaksa terhenti, terutama ketika pemerintah di sejumlah wilayah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).  Praktis kondisi ini membuat semua orang cepat menyesuaikan diri dengan pola kerja baru. Sebagian besar terpaksa melakukan pekerjaan di rumah (work form home/WFH).

Bagi beberapa orang berdiam di rumah selama pandemi COVID-19 sangat menjemukan. Namun bagi Sheylla Septina Margaretta, peristiwa besar ini justru mendapat berkah tersendiri.

Sheylla warga kota Kediri, Jawa Timur ini memanfaatkan waktu luangnya untuk menyalurkan hobbinya menata tanaman hias.

Dosen di salah satu universitas swasta di  Kota Kediri ini, sangat menyukai tanaman dan sekali-kali mempostingnya di media sosialnya.

Awalnya hanya untuk mengisi kesehariannya. Namun kesukaannya terhadap tanaman ini ternyata bisa menghasilkan uang. Bahkan saat ini telah menjadi usaha yang menjanjikan untuk terus dikembangkan.

"Alhamdulillah, pada awal-awal memulai usaha di akhir Maret 2020, ada 3-5 pesanan yang saya terima. Saya berbagi tugas untuk menerima orderan, nanti suami saya bertugas mengantarkan ke pemesan," kata Sheylla di Kediri, Kamis.

Sejak itu, ia pun membuat akun di Instagram @justsheplant untuk berjualan tanaman hias. Metode bisnisnya dengan membeli tanaman hias dari petani lalu ia beri sentuhan dengan menatanya dalam wadah (pot) atau memberinya rambatan yang kelihatan estetik.

Ia mengkurasi tanaman yang dinilainya punya visual bagus. Di tangannya, tanaman yang dibeli dengan harga terjangkau mampu menjadi kelihatan mewah dan mahal.

Berbagai model tanaman telah ia unggah di jejaring sosial miliknya, dan ternyata jumlah pengunjung di Instagram sangat banyak. Terlebih lagi, saat Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar ikut mempromosikan usaha yang dikelolanya tersebut, semakin banyak pengikut di Instagramnya.

"Ada 100 UMKM yang diposting oleh Pak Wali Kota, salah satunya punya saya. Dampaknya luar biasa, seketika follower saya naik 150 dan penjualan mencapai 10-15 order setiap hari," ujar Sheylla.

Ia juga senang, sebab Wali Kota memberikan dukungan sepenuhnya pada UMKM di Kota Kediri seperti dirinya. Bahkan, dari hasil ulasan yang diberikan, merupakan bentuk dukungan tersendiri bagi pemilik UMKM di tengah pandemi COVID-19 untuk tetap berkreasi.

"Pak Wali Kota dan istri melakukan review secara langsung produk UMKM via live story Instagram pada 11 Juni 2020. Jadinya follower saya naik lagi hingga sekarang mencapai 1.500 orang. Orderan per hari sekitar 15 tanaman. Harga produk saya sudah mulai naik dan orang tetap beli karena semakin percaya pada brand," kata Sheylla.

Pengalaman serupa juga dialami oleh UMKM yang berjualan salad, yakni @salad.hans yang dikelola oleh Hanisah Anggayati. Ia berjualan salad buah melalui platform Instagram, GoFood dan GrabFood.

"Alhamdulillah Sejak akun Instagram @salad.hans direpost Pak Wali Kota di Insta story-nya omzet juga meningkat. Karena pada saat itu menjelang Lebaran, jadi banyak yang order hampers. Awalnya yang pesan sekitar lima, semenjak direpost meningkat 30 per hari," kata Hanisah senang.

Ia juga mengaku order semakin bertambah. Bahkan, saat malam takbir Idul Fitri 2020 pesanan terus berdatangan. 

"Malam takbir saya mengantar hampers sampai tengah malam karena jalan-jalan banyak yang ditutup. Pada saat Lebaran pun masih banyak pesanan sampai H+5. Pesanan tidak cuma dari Kediri tapi luar kota seperti Jakarta, Mojokerto. Memang bukan untuk dikonsumsi sendiri tapi untuk dikirim ke keluarganya yang ada di Kediri," kata perempuan yang biasa disapa Hani tersebut.

Ia bersyukur dengan dukungan dari Pemerintah Kota Kediri untuk UMKM di tengah pandemi COVID-19 ini.

"Ada cerita lucu, ketemu sama teman sampai dikatakan musim corona kok keluyuran padahal ya antar pesanan. Sekarang pun masih ramai orderan. Semoga Pak Wali Kota membuat UMKM Kota Kediri seperti saya bisa berkembang usahanya. Terima kasih banyak telah dibantu," kata Hani.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar mengaku gembira saat mendengar UMKM yang jualannya turut disiarkan di live story Instagram pribadi ternyata mengalami perkembangan.

"PR (pekerjaan rumah) kami di masa pandemi corona ini kan juga termasuk usaha recovery ekonomi. Ini saya mulai dengan promosi melalui akun pribadi, kan lumayan follower saya sekitar 46.800 orang. Ini tanpa anggaran apapun, jadi promosi ini sangat efektif dan murah," jelas Mas Abu, sapaan akrab Wali Kota Abdullah Abu Bakar.

Ia juga berharap, ke depan UMKM di Kota Kediri terus bangkit dan bisa menjadi salah satu bidang yang mampu menopang perekonomian daerah.

"Mudah-mudahan kita bisa terus bantu promosi UMKM agar bisa bangkit pasca pandemi ini, mari kita usahakan beli produk lokal," kata Wali Kota. 

​​​​​​​Tentunya, pandemi Corona yang masih berlangsung entah kapan berakhir ini adalah ujian. Di baliknya pasti ada hikmah. Berkah tidak disangka-sangka bisa menghampiri mereka yang tekun dan kreatif dalam menjalankan setiap aktivitas yang digeluti.
Baca juga: Teten Masduki ingin UMKM naik kelas, mengembangkan usaha mereka
Baca juga: Anggota Komisi VI dorong sinergi bantuan UMKM terdampak pandemi
​​​​​​​
Baca juga: Luhut: UMKM-IKM perlu punya jaringan bisnis online lewat #esmartikm


 

Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020