Jajaran Polda Kalbar juga melakukan pengetatan markas-markas
Pontianak (ANTARA) - Jajaran Kepolisian Daerah Kalimantan Barat (Polda Kalbar) juga memperketat pengamanan markas-markas kepolisiannya, sesuai instruksi dari Mabes Polri menyusul adanya kejadian seorang pria tak dikenal yang memaksa masuk ke Mako Satuan Brimob Polda Sulawesi Tenggara pada Sabtu (20/6).

"Sesuai instruksi dari Mabes Polri, jajaran Polda Kalbar juga melakukan pengetatan markas-markas, baik tingkat polsek, polres dan termasuk di Mako Polda Kalbar," kata Kabid Humas Polda Kalbar Donny Charles Go, di Pontianak, Rabu.
Baca juga: AR terduga teroris masih diperiksa intensif di Pontianak


Donny menjelaskan, sebenarnya pengetatan pengamanan tidak hanya dilakukan saat ini, tetapi memang sudah dilakukan sebelum-sebelumnya, sesuai protap (prosedur tetap) yang berlaku.

"Pengetatan tidak hanya dilakukan pada markas-markas kepolisian, melainkan semua personel polisi di lingkungan Polda Kalbar, baik yang sedang melaksanakan tugas atau pun tidak," ujarnya pula.

Hal itu, menurut dia, dilakukan guna melakukan pengamanan pada diri sendiri dan keluarga, selain juga sebagai pelindung, pengayom dan pelayanan masyarakat.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Awi Setiyono di Jakarta memerintahkan jajarannya untuk memperketat pengamanan di markas-markas kepolisian, menyusul adanya kejadian seorang pria tak dikenal yang memaksa masuk ke Mako Sat Brimob Polda Sulawesi Tenggara pada Sabtu (20/6).

"Kepada seluruh jajaran agar memperkuat pengamanan mako dengan memperketat penjagaan dan selektif memeriksa orang-orang yang akan masuk ke dalam mako," katanya lagi.

Tak hanya itu, bagi anggota Polri yang bertugas di lapangan juga diminta agar memperketat pengamanan dan saling menjaga satu sama lain.

"Pimpinan juga memerintahkan anggota yang bertugas di lapangan yang melakukan pengaturan, pengawalan dan patroli agar melaksanakan body system yakni anggota yang melaksanakan tugas diawasi dan diamankan oleh anggota yang lainnya dengan persenjataan," katanya.
Baca juga: Polda Kalbar musnahkan barang bukti dua kilogram sabu-sabu


Peningkatan pengamanan bagi polisi yang bertugas di lapangan ini, mengingat terjadinya peristiwa pembacokan yang dilakukan orang tak dikenal terhadap Bripda Hanif Ariyono, pengemudi mobil dinas Wakapolres Karanganyar Kompol Busroni. Bripda Hanif pun mengalami luka di punggung dan leher kanan.

Peristiwa tersebut terjadi saat kegiatan susur Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada Minggu (21/6).

Pelaku pembacokan kemudian ditembak kakinya oleh polisi. Pelaku kemudian dilarikan ke RSUD Karanganyar. Namun, pelaku meninggal dunia karena kehabisan darah.

Pewarta: Andilala
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020