Solo,(ANTARA News) - Sejumlah pekerja bangunan mulai merenovasi rumah yang menjadi tempat persembunyian Noordin M Top dan komplotannya di Kampung Kepuhsari, Mojosongo, Kota Solo, Jawa Tengah.

Sepuluh pekerja dari perusahaan pengembang, CV Mega Daya Abadi yang menjadi rekanan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri, Senin, mulai membersihkan puing-puing bangunan rumah tersebut sejak pukul 8:00 WIB dan melanjutkan dengan proses renovasi rumah usai pembersihan puing-puing yang tersisa.

"Berdasarkan kontrak kerja yang kami lakukan dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri, pengerjaan proyek renovasi rumah dilakukan selama 30 hari," kata koordinator petugas lapangan CV Mega Daya Abadi, Wachid Yunendar.

Akan tetapi, lanjutnya, CV Mega Daya Abadi akan menyelesaikan renovasi secepatnya.

Dia mengatakan, nilai kontrak renovasi rumah yang dikontrak Susilo alias Adib tersebut sebesar Rp47 juta.

"Tidak ada perubahan bentuk bangunan dalam renovasi ini. Perubahan hanya pada kamar mandi yang pintu dan bak mandi dipindah letaknya," katanya.

Hal tersebut, kata Wachid, berdasarkan permintaan dari Sri Indarto, pemilik rumah tersebut, "Menurut Indarto, perubahan tersebut untuk menghilangkan trauma pada keluarga dia,".

Senada dengan itu, pemilik rumah, Sri Indarto mengatakan, model rumah yang dibangun masih berdasarkan model awal rumah tersebut, Ganti rugi yang diberikan Kepolisian adalah mengembalikan bentuk bangunan rumah seperti semula.

Struktur dinding bangunan yang penuh dengan bekas lubang tembakan anggota Densus 88, kata dia, hanya diperbaiki dengan menambal dinding tembok.

Aparat menyergap anggota teroris di rumah yang disewa Susilo yang berada di Kampung Kepuhsari, Mojosongo, Kota Solo, pada pertengahan September 2009.

Penyergapan tersebut mengakibatkan empat orang tewas, antara lain Noordin M Top, Susilo alias Adib, Bagus Budi Pranoto, dan Ario Sudarso, serta satu orang lainnya yang luka parah, Putri Munawaroh yang juga istri Susilo.(*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2009