Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) dan Pemerintah Kanada berencana mengadopsi rencana aksi periode 2021-2025 pada Agustus 2020.

Informasi itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi saat ditemui di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin.

"Kami menanti adopsi Rencana Aksi ASEAN-Kanada (2021-2025) yang baru pada pertemuan Post Ministerial Conference Plus One Session with Canada pada Agustus," katanya usai menerima bantuan 90.000 masker bedah dari Kanada.

Menurut Dato Lim, rencana aksi terbaru itu memuat banyak program yang langsung menyasar ke masyarakat. "Beberapa isu yang jadi perhatian, antara lain ancaman pada sektor kesehatan publik, dukungan terhadap upaya pemulihan setelah pandemi (COVID-19), red)," tambah dia.

Rencana aksi itu, menurut dia, sejalan dengan arah kebijakan yang disepakati 10 negara anggota ASEAN pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-36 pada Jumat minggu lalu. Untuk pertama kalinya sejak ASEAN dibentuk 53 tahun lalu, temu puncak ASEAN diselenggarakan secara virtual karena adanya pandemi.

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-36 yang diadakan minggu lalu menunjukkan komitmen dan keinginan negara-negara anggota untuk membentuk rencana pemulihan komprehensif setelah pandemi COVID-19, kata Dato Lim.

ASEAN dan Kanada pertama kali menyusun rencana aksi bersama untuk peningkatan kerja sama pada Post Ministerial Conference (PMC+1) di Phuket, Thailand pada 22 Juli 2009. Setidaknya, dua pihak telah menjalankan dua rencana aksi pada periode 2010-2015 dan 2016-2020.

Dalam rencana aksi periode 2021-2025, delapan bidang kerja jadi perhatian dua pihak, di antaranya kerja sama politik dan keamanan; ekonomi, perdagangan, dan investasi; sosial dan budaya; konektivitas; pemberdayaan masyarakat; Inisiatif Integrasi ASEAN (IAI); Penguatan Sekretariat ASEAN; dan mekanisme penerapan rencana aksi.

Untuk bidang ekonomi, penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) jadi salah satu lingkup kerja sama yang cukup banyak mendapat sorotan dalam rencana aksi periode 2021-2025. Sementara itu, pada bidang sosial dan budaya, penanggulangan pandemi dan perlindungan pekerja migran juga mendapat cukup banyak perhatian Kanada dan ASEAN.

Sejalan dengan itu, Duta Besar Kanada untuk ASEAN Diedrah Kelly menyampaikan pihaknya telah cukup lama membangun kemitraan mengembangkan sektor UMKM dengan ASEAN.
 
Duta Besar Kanada untuk ASEAN Diedrah Kelly (kanan) memberi sambutan pada upacara penyerahan bantuan dari Pemerintah Kanada ke ASEAN di Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (29/6/2020). (ANTARA/Genta Tenri Mawangi)


Dukungan terhadap sektor itu penting karena banyak usaha kecil dan menengah yang ternyata mampu bertahan di tengah situasi sulit selama pandemi, terang Dubes Kelly saat ditemui di Sekretariat ASEAN, Jakarta.

Kemampuan UMKM untuk bertahan merupakan salah satu faktor yang menopang perekonomian banyak negara selama pandemi.

Baca juga: Kanada optimis peluang FTA dengan ASEAN terus terbuka
Baca juga: Kanada sediakan beasiswa 10 juta dolar Amerika Serikat untuk ASEAN
Baca juga: ASEAN - Kanada sepakat majukan peran UMKM

Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020