Jakarta (ANTARA) - Padang lamun di wilayah Indonesia bagian timur lebih kaya dalam jumlah spesies dibandingkan dengan padang lamun Indonesia bagian barat, kata peneliti dari Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Susi Rahmawati.

"Hasil pemantauan memperlihatkan padang lamun di bagian timur Indonesia umumnya lebih tinggi dalam persen tutupan dan kekayaan spesies daripada padang lamun di bagian barat Indonesia," kata Susi di Jakarta, Selasa, dalam seminar mengenai status ekosistem pesisir Indonesia dan pengelolaannya.

Menurut dia, wilayah Indonesia bagian timur memiliki jumlah spesies lamun lebih banyak dibanding wilayah Indonesia bagian barat dengan jenis lamun yang paling banyak ditemukan Thalassia hemprichii dan Enhalus acoroides.

​​​​​​LIPI melakukan pemantauan ekosistem padang lamun sepanjang 2018-2019. Pemantauan itu dilakukan di 32 lokasi termasuk Biak, Sikka, Nias, Tapanuli Tengah, Natuna, Lampung, Makasar, Kendari, Wakatobi, Ternate, Tual, Raja Ampat, Mentawai, dan Derawan.

Menurut hasil pemantauan LIPI, padang lamun di Indonesia umumnya memiliki komposisi multispesies dengan tujuh hingga sembilan spesies lamun.

"Padang lamun di Indonesia memiliki kelimpahan yang relatif sedang dengan tutupan antara 30-40 persen," kata Susi.

Luasan padang lamun di Indonesia pada 1994 diduga 30.000 km persegi berdasarkan panjang garis pantai dan kedalaman laut tertentu.

Sepanjang 2017 dan 2018, LIPI melakukan validasi luas lamun dengan pendekatan penginderaan jauh dan pengecekan lapangan. Hasilnya, pada 2018 didapat 293.464 hektare lamun yang tervalidasi atau baru sekitar 40 persen dari seluruh wilayah pesisir Indonesia.

Baca juga:
Padang Lamun serap karbon 992,67 kiloton/tahun
LIPI: Padang lamun Indonesia kurang sehat

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020