Jakarta (ANTARA) - Rencana bergulirnya kompetisi Liga 1 pada Oktober disambut dengan positif oleh gelandang Madura United, Asep Berlian meski berpeluang tanpa penonton langsung di stadion.

"Dengan kondisi saat ini, saya sebagai pemain harus menerima itu dengan kondisi apapun. Yang terpenting liga dan pertandingan jalan dulu. Karena semua butuh proses,” kata Asep Berlian seperti dilansir laman Liga Indonesia di Jakarta, Selasa.

Kompetisi Liga 1 musim ini memang mendapatkan tantangan yang hebat karena bakal digulirkan di tengah pendemi COVID-19. Meski demikian, hingga saat ini ada beberapa tim yang enggan meneruskan liga seperti Persebaya Surabaya.

Baca juga: LIB kebut penyelesaian teknis lanjutan liga
Baca juga: PSSI resmi putuskan Liga 1, 2, dan 3 bergulir mulai Oktober 2020


Menanggapi opsi tanpa penonton, Asep meminta masyarakat mengerti akan situasi dan kondisi saat ini. Dan yang paling penting adalah bagaimana kompetisi dapat kembali bergulir dan masyarakat dapat memperoleh hiburan pertandingan sepak bola dari rumah.

"Mohon doa dan dukungan dari penonton walaupun tidak langsung datang ke stadion. Sebagai pemain harus bersikap profesional dan selalu memberikan yang terbaik untuk tim, keluarga dan suporter,” kata pemain berusia 29 tahun itu.

Pemain kelahiran Bogor ini mengaku meski suporter dan masyarakat tidak memberikan dukungan langsung ke stadion, ia akan berusaha tetap bermain dengan maksimal.

Baca juga: Shin Tae-Yong terpincut performa Asep Berlian-Koko Ari

"Dukungan dari masyarakat akan selalu menjadi motivasi kami," kata mantan pemain Persebaya Surabaya dan Persik Kediri itu.

Sebelumnya PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi memutuskan untuk melanjutkan Liga1, Liga 2 dan Liga 3. Beberapa tim peserta kompetisi juga langsung bersiap diri meski latihan secara terbuka belum dilaksanakan.

Baca juga: Dirut LIB pastikan lanjutan Liga 1 digelar di Pulau Jawa
Baca juga: Rizky Pora: sepak bola tanpa penonton terasa hambar
 

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020