Kami harap bisa dibuka di daerah yang kondisi COVID-19 menurun tapi tetap memperhatikan protokol COVID-19
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian mengatakan pelatihan luar jaringan (luring/offline) program Kartu Prakerja dijadwalkan mulai diadakan pada pertengahan atau akhir Agustus 2020.

"Sudah pasti ini tetap mengedepankan protokol kesehatan dan social distancing," kata Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono dalam jumpa pers di kantornya di Jakarta, Senin.

Menurut dia, pelaksanaan pelatihan secara tatap muka secara langsung itu akan tetap menerapkan protokol kesehatan ketika situasi dinilai memungkinkan seiring pengaruh wabah COVID-19 dinilai mulai stabil.

Baca juga: Presiden Jokowi terbitkan perpres Kartu Prakerja baru

Senada dengan Susiwijono, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kemenko Perekonomian Mohammad Rudy Salahuddin, pelatihan offline diawali dari daerah hijau COVID-19.

"Kami harap bisa dibuka di daerah yang kondisi COVID-19 menurun tapi tetap memperhatikan protokol COVID-19," ucap Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja itu.

Sementara itu Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Bambang Satrio Lelono menambahkan selain diawali dari daerah hijau Corona, pihaknya akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19.

Baca juga: Manajemen Kartu Prakerja catat 1.200 program pelatihan laku

"Dalam melaksanakan ini kami akan koordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19 karena kami ingin pastikan pelatihan ini mengikuti protokol kesehatan. Berapa kapasitas lembaga yang bisa mengadakan secara offline," imbuhnya.

Sejak dibuka 11 April 2020 Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja mencatat sudah ada 11 juta pendaftar dari 513 kabupaten/kota di Tanah Air.

Selama gelombang pertama hingga ketiga program Kartu Prakerja diterima 680 ribu peserta.

Dari jumlah itu 58 persen merupakan pekerja yang kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan 35 persen lainnya pencari kerja, sisanya sebesar 6 persen peserta yang masih bekerja dan satu persen lainnya pelaku UKM terdampak.

Baca juga: Digitalisasi program kartu prakerja dapat minimalkan praktik korupsi

 

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020