Jakarta (ANTARA) - Produsen baja nasional PT Gunung Raja Paksi (GPR) Tbk berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan kualitas produk guna meningkatkan daya saing di pasar domestik maupun ekspor.

"Ini sejalan dengan semangat perubahan serta nilai-nilai Transparan, Akuntabel, dan Profesional (TAP) yang melekat pada semua lini bisnis perusahaan,"ujar Head of Quality Assurance PT GRP Charis Afianto di Jakarta, Jumat.

Melalui keterangan tertulis, dia menambahkan, semua produksi telah memenuhi persyaratan standar untuk uji mekanis dan kimia, guna menjamin agar kualitas produk yang dihasilkan sesuai standar nasional/internasional.

Baca juga: Produsen baja nasional tingkatkan daya saing di tengah pandemi

Dia mengungkapkan, perusahaan mempunyai fasilitas laboratorium pengujian yang independen dan terakreditasi SNI ISO/IEC 17025:2017 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN). KAN, lanjut dia, merupakan perwakilan dari International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC) di Indonesia dengan nomor akreditasi LP-786-IDN.

"Bahkan, laboratorium juga mendapatkan penunjukkan dari Kementerian Perindustrian sebagai Laboratorium Penguji untuk Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI)," katanya.

Berbagai standar produksi tersebut, tentu mendukung perusahaan yang mempunyai kapasitas produksi 2,8 juta ton baja per tahun atau sekitar 12 persen dari kapasitas produksi baja nasional tersebut.

Baca juga: Di tengah pandemi produsen baja nasional tambah investasi Rp12 triliun

Untuk itu pula, GRP siap memenuhi memenuhi pasar baja domestik, serta diekspor ke sejumlah negara, seperti Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa.

Menurut Charis, pihaknya akan terus meningkatkan kualitas produk seiring komitmen perusahaan yang siap berkiprah dalam industri baja global.

Sementara itu Direktur PT Gracia Abadi, Darsono Hoetama, mengatakan, sekitar 70-80 persen kebutuhan perusahaan tersebut dipenuhi dari GRP atau sekitar 60 ribu ton per tahun untuk didistribusikan kembali ke end user.
 

Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020