Jombang (ANTARA) - Sekitar 800 orang aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, menjalani rapid test atau tes cepat menyusul temuan Sekretaris Daerah Jombang dan sejumlah pejabat yang dinyatakan positif COVID-19.

"Hari ini kami lakukan rapid test hampir 800 orang (ASN). Untuk hasilnya kami belum tahu," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Jombang Budi Winarno di Jombang, Rabu.

Ia mengakui bahwa Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jombang Ahmad Jazuli telah terkonfirmasi positif COVID-19. Yang bersangkutan saat ini sudah dalam perawatan medis.

Selain itu, juga terdapat pejabat di Pemkab Jombang yang juga dinyatakan positif. Namun, yang bersangkutan kondisinya juga sudah lebih baik setelah mendapatkan perawatan medis.

Budi menegaskan, kegiatan rapid test dilakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran COVID-19 di areal kantor Pemkab Jombang. ASN yang ikut rapid test tersebut dibagi di beberapa titik, sehingga proses rapid test juga bisa berjalan lebih cepat.

"Lokasinya tadi ada banyak titik di OPD. Jadi, seluruhnya pegawai. Nanti jika hasilnya reaktif harus dilakukan swab," ujar dia.

Ia juga menambahkan, aktivitas di ruangan Sekda Pemkab Jombang untuk sementara waktu masih kosong. Selain Sekda masih dirawat, untuk sekretaris pribadi saat ini lebih banyak beraktivitas di ruangan asisten.

Bupati Jombang Mundjidah Wahab, lanjut dia, juga berharap seluruh warga Jombang termasuk Sekda yang kini dinyatakan positif COVID-19 segera sembuh, sehingga bisa beraktivitas seperti di hari biasa.

"Bupati juga suport, mendoakan agar semuanya lekas sembuh. Video call (dengan Sekda Jombang) juga sudah," ujar dia.

Di Kabupaten Jombang terdapat tiga rumah sakit untuk rujukan perawatan pasien COVID-19. Selain itu, di setiap desa juga sudah diminta membuat tempat karantina, sehingga bagi mereka yang dinyatakan sakit COVID-19, tanpa gejala bisa dirawat di ruang karantina tersebut.

Baca juga: Pesantren Tebuireng Jombang siapkan lima lokasi karantina santri

"Itu karantina mandiri ada. Semenjak awal COVID-19 di setiap desa ada karantina desa. Kalau dia tanpa gejala, bisa ditempatkan di karantina termasuk di tempat karantina oleh Pemkab Jombang seperti di Stikes," kata dia.

Data COVID-19 di Kabupaten Jombang per Selasa (21/7), jumlah orang dalam pemantauan (ODP) secara kumulatif mencapai 729, pasien dalam pengawasan (PDP) ada 87, dan jumlah yang terkonfirmasi positif COVID-19 ada 455. Dari jumlah 455 tersebut, 212 orang sudah dinyatakan sembuh dan 34 lainnya meninggal dunia dan sisanya masih dirawat. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020