Pola komunikasi yang dilakukan Mendikbud sekarang ini terkesan elitis
Jakarta (ANTARA) - Perwakilan dari Pengurus Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP PERGUNU) dan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) berharap Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk bertemu dengan para aktor pendidikan di akar rumput.

"Pola komunikasi yang dilakukan Mendikbud sekarang ini terkesan elitis. Kenapa kami dari PERGUNU melihat tidak ada itikad untuk turun ke bawah," kata Wakil Sekretaris PP PERGUNU Achmad Zuhri dalam diskusi virtual tentang Program Organisasi Penggerak (POP) yang dipantau dari Jakarta pada Rabu.

Suara-suara para aktor pendidikan seperti siswa, orang tua dan guru di akar rumput, kata dia, penting untuk didengarkan oleh Mendikbud Nadiem untuk melakukan negosiasi ulang kebijakan yang diterapkan oleh kementeriannya.

Dia meminta agar Nadiem mendatangi sekolah-sekolah untuk mendengarkan informasi utuh akan kondisi yang dialami oleh siswa, orang tua dan guru yang menghadapi berbagai tantangan di era pembelajaran jarak jauh akibat pandemi COVID-19.

Baca juga: KPK pantau Program Organisasi Penggerak Kemendikbud

Baca juga: Nadiem pastikan Tanoto dan Sampoerna gunakan skema mandiri


Hal senada disampaikan juga oleh Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim yang berharap Mendikbud Nadiem, yang akrab disapa Mas Menteri, dapat datang ke sekolah-sekolah untuk bertemu dengan guru-guru dan murid di daerah.

"Saya berharap Mas Menteri itu turun berkomunikasi dengan guru-guru kita yang banyak kendala di daerah itu saja, memberikan semangat. Termasuk dengan anak-anak kita yang mengalami banyak kendala," kata Satriwan dalam diskusi tersebut.

Hal itu perlu dilakukan karena pendidikan, tegasnya, pada filosofisnya mendekatkan jarak bukan menjauhkan atau membuat jarak.

Baca juga: FSGI dorong KPK awasi program organisasi penggerak

Baca juga: Komisi X DPR dukung evaluasi lanjutan Program Organisasi Penggerak

 

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020