Varietas tembakau kemloko ini yang memang diminati dari pihak pabrik rokok, maka petani harus bisa menjaga kemurniannya agar dihargai dengan harga tinggi
Temanggung (ANTARA) - Bupati Temanggung M. Al Khadziq meminta petani tetap menjaga kualitas hasil panen tembakau tahun ini agar harganya tinggi.

"Saya mohon kepada masyarakat untuk terus menjaga kualitas tembakau dan kemurnian tembakau Temanggung yang memang kualitasnya paling tinggi," katanya di Temanggung, Jumat.

Ia menyampaikan untuk menjaga kualitas dan kemurnian tembakau Temanggung tersebut hasil panen atau tembakau rajangan jangan dicampur dengan tembakau dari daerah lain karena akan merusak kualitas tembakau asli Temanggung.

"Pada masa tanam tahun ini kualitas tembakau bagus dan luasannya agak menurun dibanding tahun lalu maka kita sampaikan ke pihak pabrik agar tembakau Temanggung ini diberikan harga yang pantas sesuai dengan kualitasnya yang tinggi," katanya.

Menurut dia, dari pihak pabrik rokok yang dihubungi, tahun ini punya komitmen untuk membeli tembakau petani Temanggung.

Khadziq menuturkan rencana jumlah pembelian pabrik memang agak menurun dibanding tahun lalu, tetapi melihat kualitas tembakau yang sangat bagus tahun ini, bukan tidak mungkin malah mereka akan membeli lebih dari yang direncanakan.

Ia mengajak seluruh pelaku pertembakauan di Kabupaten Temanggung untuk bersama-sama menghargai jerih payah petani Temanggung.

Berdasarkan laporan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung tembakau yang ditanam petani Temanggung tahun ini sekitar 90-95 persen varietas tembakau kemloko.

"Varietas tembakau kemloko ini yang memang diminati dari pihak pabrik rokok, maka petani harus bisa menjaga kemurniannya agar dihargai dengan harga tinggi," katanya.

Baca juga: Pemkab Temanggung gelar doa bersama awali panen tembakau

Baca juga: Lahan tanaman tembakau Temanggung turun 4.600 hektare tahun ini

Baca juga: Industri rokok diminta tetap beli tembakau petani Temanggung

Baca juga: Temanggung kembangkan tembakau lokal tahan iklim ekstrem

 

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020